MANGUPURA, BALIPOST.com – Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Badung menyorotin alokasi dana yang dikelola Dinas Kebudayaan (Disbud) setempat. Dana yang dialokasikan di nilai tak rasional lantaran timpang dengan alokasi di sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung pendapatan Badung.
Hal itu terungkap dalam pemandangan umum Fraksi Golkar dalam rapat paripurna DPRD Badung, Selasa (18/8). Juru bicara Fraksi Partai Golkar Gede Suardika menyatakan alokasi anggaran yang dikelola Dinas Kebudayaan sebesar Rp 93,8 miliar, khususnya untuk sasaran upacara agama. “Besarnya alokasi anggaran ini justru kontradiktif dengan imbauan Bupati Badung tentang pelaksanaan upacara Panca Yadnya yang memberikan imbauan agar upacara di gelar sederhana dan tidak melibatkan banyak orang,” ujarnya.
Menurutnya, alokasi anggara justru berbading terbali dengan anggaran untuk DInas Pariwisata justru sangat rendah, yakni hanya 12,6 miliar. Sektor pariwisata, menurut Fraksi Golkar, sangat kontradiktif dengan kebijakan umum anggaran.
“Justru trigger pendapatan anggarannya sangat kecil, padahal inovasi kepariwisataan misalnya peningkatan SDM kepariwisataan maupun promosi bisa dilakukan dengan cara online, webinar dan lain-lain, Karena itu, Fraksi Golkar minta anggaran kepariwisataan agar ditingkatkan,” ujarnya.
Sedana diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa. Ditemui diruwng kerjanya Suyasa mengatakan alokasi dana harusnya terfokus pada pemulihan pariwisata yang menjadi tulang punggung pendapatan, bukan sebaliknya lebih rendah dari sektor lainnya dalam hal ini kebudayaan.
“Kan sudah jelas Badung itu hidup dari sektor pariwisata, harusnya dana yang ada difokuskan ke sektor ini sehingga pariwisata bisa recovery dengan cepat, bukan malah ke sektor lainnya,” katanya.
Menyikapi pernyataan tersebut, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta justru memiliki pandangan berbeda mengenai tingginya alokasi yang diporsikan ke Dinas Kebudayaan Badung. Bahkan, pihaknya berkeinginan menambah kembali anggaran yang telah dialokasikan.
“Bagi saya anggaran di Dinas Kebudayaan tidak besar, justru jika memungkinkan anggaran itu (Disbud -red) kami tambah lagi, karena kami harus bertahan dengan budaya yang berkenaan dengan adat,” sanggahnya.
Ditambahkan, kegiatan ada di Kabupaten Badung berlandaskan budaya dan seluruh kegiatan pariwisata di Bali, khususnya Badung didukung oleh budaya Bali. (Parwata/Balipost)