Gubernur Koster melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor MDA Gianyar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pembangunan kantor Majelis Desa Adat (MDA) untuk tingkat kabupaten/kota dimulai. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama secara perdana pembangunan Kantor Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar bertepatan Hari Raya Tilem Sasih Karo di kawasan Kesatrian, Kota Gianyar, Selasa (18/8).

Selanjutnya akan disusul dengan pembangunan kantor MDA tingkat kabupaten/kota lainnya se-Bali. Khusus Kantor MDA kabupaten Gianyar, akan diperuntukan pula untuk kantor PHDI Gianyar.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pembangunan kantor MDA untuk tingkat kabupaten/kota se-Bali akan dilakukan secara simultan. Dengan harapan, MDA mampu melaksanakan tugas besar mereka untuk menghubungkan dan memfasilitasi desa adat dengan pihak pemerintah. “Dananya bersumber dari CSR (Corporate Social Responsibility) BUMN yang kita betul-betul alokasikan. Setelah selesai di provinsi, lalu dilanjutkan ke kabupaten/kota,” ujarnya.

Baca juga:  Pasar Rakyat Gianyar Mesti Tawarkan Produk Lokal

Menurut Koster, pembangunan kantor MDA kabupaten/kota tahun ini diawali di Gianyar, lalu Jembrana, Bangli, Denpasar, Buleleng dan Karangasem. Awal tahun depan menyusul Klungkung, Badung dan Tabanan.

Di sisi lain, mantan anggota DPR RI ini juga berpesan kepada para bendesa dan jajarannya agar betul-betul serius dalam menjaga kuat dan kokohnya desa adat sebagai tiang adat dan kebudayaan Bali.

“Dari landasan hukum hingga infrastruktur sudah tuntas kita urus. Maka dari itu, ingat bahwa desa adat ini punya tugas niskala dan sekala,” pesannya.

Koster menambahkan, desa adat dan budaya Bali harus dijaga betul agar tidak tergerus. Terlebih, Bali ini kecil namun memiliki kearifan lokal yang unik dan hanya ada di Pulau Dewata. Kalau keunikan ini sampai hilang, maka Bali hanya tinggal nama.

Baca juga:  PON XXI Tahun 2024, Gianyar Turunkan 70 Atlet

Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra mengatakan pembangunan kantor MDA Kabupaten Gianyar merupakan salah satu terobosan Gubernur untuk adat dan budaya Bali. Ini merupakan sejarah baru, karena tidak pernah terjadi sebelumnya seorang Gubernur merealisasikam Perda dan Pergub, infrastruktur hingga pembangunan SDM yang berpihak pada adat dan budaya Bali.

Gubernur Koster bahkan disebut sosok ‘langka’ di Bali karena tak hanya fasih menjalankan roda pemerintahan. Tapi juga mempunyai kemahiran diplomasi ditunjang jaringan yang sangat kuat dengan Pemerintah Pusat.

“Bargaining Bali kini di Pusat sangat luar biasa. Pembangunan di Besakih, pelabuhan segitiga emas, Pusat Kebudayaan, Stadion Dipta, jalan tol, pasar seni, dan yang lain. Mungkin nilainya lebih dari Rp 5 triliun. Sepanjang sejarah, tidak pernah ada dana Pusat sebesar itu turun ke Bali. Ini prestasi yang suka tidak suka harus diapresiasi, sebuah kerja keras dari bapak Gubernur,” ungkapnya.

Baca juga:  Mewujudkan Bali Bersih dengan Produk Inovatif

Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar Anak Agung Gde Alit Asmara, mengatakan gedung untuk Kantor MDA Kabupaten Gianyar akan dibangun di atas lahan aset milik Pemprov Bali dengan luas mencapai kurang lebih 7 are. Khusus untuk kantor MDA Gianyar, sumber dananya berasal dari APBD Kabupaten Gianyar dengan nilai sebesar Rp 3,4 miliar lebih. Sedangkan kabupaten/kota lainnya, seperti Jembrana, Karangasem, Bangli, Denpasar, Klungkung, Tabanan dan Buleleng akan menggunakan bantuan dana CSR. (Rindra Devita/Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *