Pasien dirawat di RSUD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, membuat jumlah pasien COVID-19 terus meningkat. Tambahan pasien suspek maupun terkonfirmasi positif COVID-19 mengakibatkan RSUD Klungkung kekurangan ruang isolasi.

Pihak manajemen akhirnya memutuskan akan menambah ruang isolasi. Caranya dengan menutup ruangan Paviliun/VIP untuk dijadikan Ruang Isolasi COVID-19.

Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma Rabu (19/8) menyebutkan hingga Selasa (18/8) total pasien yang dirawat di RSUD Klungkung mencapai 77 orang. Terdiri dari 26 suspek COVID-19, di antaranya 4 ibu nifas dan 51 orang confirm positif dengan 2 orang ibu nifas.

Situasi ini membuat pihak rumah sakit kembali rapat untuk mencari solusinya. Sebab, ada 8 orang pasien suspek COVID-19 yang belum mendapat ruang isolasi, yaitu 2 orang membutuhkan isolasi ICU COVID-19 dan 6 orang ruang isolasi biasa.

Baca juga:  Izin Pembangunan Akomodasi Pariwisata Diambil Alih Pusat, Legislatif Bali akan Lakukan Kajian

“Selain itu juga ada 3 bayi dari 6 orang ibu suspek COVID-19 yang dititipkan di ruang isolasi tetanus,” kata dr. Kesuma.

Setelah dibahas dalam rapat rumah sakit, akhirnya diputusan untuk menambah 1 ruangan lagi untuk menambah kapasitas ruang isolasi biasa dan 1 ruangan lagi untuk menambah kapasitas ICU COVID-19. Tambahan ruangan ICU COVID-19 dilakukan dengan mengalihkan ruang ICU biasa menjadi ruangan ICU COVID-19.

Sehingga akan menambah kapasitas total ICU COVID-19 menjadi 14 tempat tidur. Sedangkan untuk menambah ruangan isolasi biasa, manajemen dengan berat hati memutuskan akan menutup ruangan paviliun/VIP untuk dijadikan Ruang Isolasi COVID-19.

Baca juga:  Sanksi Dinilai Terlalu Ringan, Anggota DPRD Minta Oknum Dokter di RSUD Klungkung Ditindak Tegas

Keputusan ini terpaksa dilakukan. Padahal ruangan VIP yang selama ini menjadi sumber penting pendapatan RSUD Klungkung terpaksa harus direlakan demi menampung pasien COVID-19 yang semakin hari semakin meningkat

“Keputusan ini diambil karena tidak ada lagi alternatif lain, dimana kebetulan VIP berada 1 blok dengan ruang isolasi lainnya,” jelas dr. Kesuma.

Ditengah situasi ini, pihak RSUD menghadap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk meminta izin, sekaligus melaporkan kondisi dan penanganan pasien COVID-19. Pada saat yang sama disampaikan juga kebutuhan tenaga perawat dan pendukung pelayanan COVID-19.

Kesuma bersyukur karena Bupati Suwirta memahami kondisi dan hambatan yang dhadapi. Bupati setuju dengan keputusan manajemen RSUD Klungkung dan akan membantu tenaga yang dibutuhkan melalui perekrutan tenaga kontrak 6 bulan dengan sumber anggaran belanja tanggap darurat.

Baca juga:  Jumlah PDP COVID-19 Meningkat, Klungkung Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Diharapkan dilakukan perekrutan secara cepat dan terbuka sesuai ketentuan. Apabila semuanya siap maka RSUD Klungkung memiliki kapasitas 92 tempat tidur ruang isolasi biasa, 14 tempat tidur ICU COVID-19 dewasa dan 6 tempat tidur isolasi bayi COVID-19.

Total, kapasitasnya mencapai 112 tempat tidur bagi pasien COVID-19. Kesuma berharap masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak aman dan sering cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer agar kasus baru bisa diturunkan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *