I Putu Dian Setiawan. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Tabanan kembali melaporkan tambahan kasus transmisi lokal. Jumlahnya mencapai 10 orang, Kamis (20/8) sore.

Terkait lonjakan kasus transmisi lokal, Juru bicara GTPP Tabanan I Putu Dian Setiawan seizin Ketua Harian GTPP I Gede Susila membenarkan hal tersebut. “Benar per data sore ini (kamis, 20/8) ada tambahan 10 orang terkonfirmasi, namun ada 10 orang juga yang dinyatakan telah sembuh,” terangnya.

Untuk pasien terkonfirmasi positif baru tersebut, lanjut kata Dian, rata-rata suspek menjadi konfirmasi. Artinya diketahui saat mereka hendak melakukan pemeriksaan kesehatan dengan gejala sakit yang dialami seperti demam, pneumonia, batuk dan sesak.

Baca juga:  Vaksinasi Juga Sasar WBP

Dari data yang dihimpun, sepuluh pasien baru ini diantaranya seorang pemangku lanjut usia (lansia) berusia 80 tahun asal Desa Cepaka, Kecamatan Kediri. Pasien menderita demam.

Selain itu, ada juga ibu hamil asal Kediri yang hendak melakukan operasi sesar dengan rapid test reaktif. Kemudian, pensiunan asal Selemadeg usia 61 tahun dengan gejala panas dan batuk.

Juga ada PNS asal Desa Bongan dengan gejala demam, batuk dan sesak, karyawan swasta dan adapula dua orang tenaga kesehatan dengan tanpa gejala yang tertular dari rekan kerja sebelumnya. “Mereka sudah menjalani karantina tersebar di rumah sakit ada yang di wilayah Tabanan seperti di UPT RS Nyitdah Kediri dan BRSU Tabanan, ada pula rumah sakit di wilayah Badung dan ada juga yang menjalani karantina mandiri karena tanpa disertai gejala,” ucapnya.

Baca juga:  Melasti Pengurip Gumi, Ini Rekayasa Lalinnya

Sementara untuk 10 orang lainnya yang dinyatakan sembuh setelah menjalani masa karantina, dikatakan Dian Setiawan ada yang merupakan satu keluarga di wilayah Kecamatan Marga. Adapula yang berasal dari wilayah Kediri, Baturiti, dan Kerambitan. “Kami berharap angka kesembuhan yang terus meningkat bukan kasus penambahan terkonfirmasi positif. Mari sama-sama gaungkan hidup sehat dan disiplin protokol kesehatan mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar,” sarannya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Kerambitan Disebut Masuk Zona Merah COVID-19, Ini Kata Perbekel
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *