AMLAPURA, BALIPOST.com – Perubahan menuju Karangasem Era Baru menggema di Kecamatan Kubu. Setidaknya gelora untuk perubahan pemimpin Karangasem itu terlihat saat tim independen paket Dana-Dipa (Gede Dana-Wayan Artha Dipa), I Nengah Swadi SH, turun memenuhi undangan warga Dadia Pasek Batu Dinding, Dusun Muntig, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan, Kubu, Karangasem, Kamis (20/8).
Kehadiran Swadi menemui warga dadia tersebut, sekaligus menyerahkan bantuan beras dari anggota DPRD Karangasem Dapil Kubu, I Nengah Songkob. Hadir juga dalam pertemuan itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karangasem I Gede Parwata dan Ketua PAC Kubu I Made Suarjana.
Dalam kesempatan itu, Swadi menyampaikan kalau paket Dana-Dipa tidak bisa hadir menemui langsung warga Pasek Batu Dinding. Hal itu dikarenakan keduanya ada kegiatan yang sama di Kecamatan Selat dan Rendang. “Pak Gede Dana dan Pak Wayan Artha Dipa menugaskan saya untuk menemui semeton Dadia Pasek Batu Dinding dalam kegiatan ini. Tapi beliau titip doa, semoga COVID-19 cepat berlalu, sehingga kita tidak perlu lagi untuk menggunakan masker,” ucap Swadi.
Swadi menambahkan, juga menyampaikan beberapa alasan PDI Perjuangan memilih berkoalisi dengan Partai Hanura. Menurut pria asal Desa Tulamben, Kecamatan Kubu ini, koalisi itu dilakukan karena PDI Perjuangan ingin berbuat lebih di Karangasem, khususnya di Kecamatan Kubu. “Mari kita sekarang bergerak ke satu jalur demi kemajuan pembangunan di Karangasem lebih baik dari apa yang sudah berjalan sekarang bisa ditingkatkan lagi kedepannya,” ucap Swadi.
Membangun Karangasem, lanjut Swadi, tidak cukup dengan mengandalkan APBD Karangasem yang sangat kecil, harus ada sinergitas dengan pemerintah provinsi dan pusat. Menurutnya kalau pemimpi Karangasem sudah satu jalur dengan pemerintah di atasnya, pembangunan di Karangasem jelas akan lebih mudah bisa dilakukan dari apa yang ada saat ini.
“Pemerintahan sekarang sudah bagus, tapi perhatian untuk masyarakat Kubu masih kurang. Bahkan dalam 4,5 tahun terkahir pembangunan di Karangasem, khusunya di Kubu nyaris tidak ada perkembangan yang berarti,” Jelasnya.
Sementara itu, Jro Magku Karsa, salah seorang tokoh Dusun Muntig, Kubu mengatakan, pembangunan di Kecamatan Kubu sejak 4,5 tahun nyaris bergerak mundur. Bukan hanya itu perhatian pemerintah terhadap masyarakat khususnya masyarakat miskin juga sangat kurang.
“Saya pribadi menginkan ada perubahan kepemipinan di Karangasem. Kalau saja pemerintahan sekarang visinya nyambung dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, mungkin saja air Telaga Waja sudah bisa mengalir di Kubu,” ucap Mangku Karsa.
Ia juga menyebutkan, bahwa proyek air Telaga Waja untuk dialirkan ke Kubu dan kecamatan lainnya merupakan perjuangan Wayan Geredeg sejak tahun pertama kemimpinannya menjadi Bupati di Karangasem.
Nengah Songkob mengatakan, Karangasem perlu perubahan yang mendasar. Hal yang paling krusial yang harus perlu diperhatikan adalah Pendapat Asli Daerah (PAD) Karangasem yang sejak tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan yang sangat tajam.
“Bagaimana bisa bicara kesejahteraan masyarakat kalau PAD saja turus minus dari target. Tapi, saya yakini Dana-Dipa akan mampu membuat perubahan itu dengan Visi Membangun Sat Kertih Loka Bali di Karangasem, melalui Pembangunan Semesta Berencana, menuju Karangasem Era Baru,” pungkas Songkob. (Adv/balipost)