Tim SAR melakukan pencarian bocah tenggelam di Pantai Air Kuning, Jumat (21/8). (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Pencarian bocah 11 tahun yang tenggelam di perairan Air Kuning, Kecamatan Jembrana dilanjutkan Jumat (21/8) pagi. Tim gabungan dari Basarnas, Polres Jembrana, BPBD Jembrana serta komponen relawan masyarakat sekitar melakukan pencarian di sekitar lokasi korban terseret arus.

Hingga sore, pencarian di hari kedua itu petugas belum menemukan tanda-tanda korban ditemukan. Koordinator Kantor SAR Pos Jembrana, Komang Sudiarsa mengatakan pencarian dilakukan bersama-sama tim dari berbagai unsur dengan titik pencarian 4 mil.

Baca juga:  Terkonfirmasi COVID-19, Ketua DPD Nasdem Jembrana Berpulang

Selama sehari pencarian, petugas belum berhasil menemukan korban bocah tenggelam tersebut. Pencarian dimulai pukul 06.00 Wita hingga sore, cuaca di sekitar perairan cukup mendukung.

Hanya saja petugas belum menemukan tanda-tanda korban ditemukan. Pencarian, menurutnya, akan dilanjutkan selama beberapa hari ke depan. “Protap kita pencarian dilakukan selama tujuh hari. Besok kita perluas lagi jangkauan pencarian,” tandasnya.

Selain menggunakan rubber boat, pencarian juga dibantu dengan kapal patroli Satpolair Jembrana dan perahu nelayan warga. Lanjut Sudiarsa, dari pemantauan titik pantai lokasi korban terseret arus merupakan “sawangan” atau tempat berkumpulnya arus.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Warga Tegalbadeng Barat Protes Kandang Ayam

Sehingga ketika mandi di lokasi itu, akan terseret arus ke tengah lebih cepat dan lebih kuat. “Ini juga kita harapkan menjadi perhatian bagi pengunjung pantai dimanapun. Agar sebelum turun, memperhatikan kondisi arus,” tandas Sudiarsa.

Sementara itu, warga sekitar juga ikut menyaksikan upaya pencarian petugas gabungan penyelamatan ini dari pinggiran pantai. Termasuk keluarga korban di sekitar lokasi pencarian.

Seorang bocah umur 11 tahun tenggelam di Pantai Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kamis (20/8). Sore itu korban bersama empat orang teman sebaya mandi di pinggir Pantai Air Kuning.

Baca juga:  Dibanding Sebelum Larangan Mudik, Lalulintas Warga ke Luar Bali Jauh Menurun

Namun tiba-tiba lima anak itu terseret arus dan empat di antaranya berhasil selamat. Sedangkan satu bocah atas nama Aldi Yahya asal Banjar Anyar, Desa Air Kuning hilang tenggelam. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *