DENPASAR, BALIPOST.com – Secara teknikal, Bali memang sudah masuk kategori resesi. Sebab, ekonomi Bali yang terkontraksi pada triwulan II 2020 -10,98 persen. Di triwulan I sebelumnya juga tumbuh minus 1,14 persen. Demikian diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Sabtu (22/8).
Ia mengatakan melihat situasi ini, penyaluran KUR diharapkan bisa membangkitkan UMKM lokal. Sementara laporan kinerja KUR Bali sampai akhir Juni.
Total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 31 Juli 2020 sebesar Rp 20,75 trilliun dan diberikan pada 560.000 debitur dengan NPL 0,52 persen.
Oleh karena itu, diharapkan penyaluran KUR dapat membangkitkan UMKM lokal. Sebab, diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Bali.
Kinerja penyaluran KUR secara nasional total akumulasi realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 31 Juni 2020 telah mencapai Rp 563,22 triliun. Diberikan kepada 21,3 juta debitur, dengan NPL yang terjaga yaitu 1,07 persen.
“Jika dibandingkan dengan NPL kredit perbankan secara nasional yang sebesar 3,11 persen, jauh sekali di bawah NPL kredit secara umum nasional,” ungkapnya.
Tahun 2020 telah ditetapkan target penyaluran KUR sebesar 190 triliun. Realisasinya sampai 31 Juni 2020 sebesar Rp 89,2 triliun, telah mencapai 47 persen dari target.
KUR tersebut diberikan kepada 2,67 juta debitur. Saat ini outstanding Rp 167, triliun. “Penyaluran KUR memang mencapai titik terendah pada Mei seiring dengan COVID-19, tapi sejak Juni mulai bangkit kembali, mendekati titik normalnya,” tandasnya.
Sebanyak lima menteri hadir menyerahkan KUR dan CSR kepada UMKM di Desa Wisata Kertalangu, Denpasar pada Sabtu (22/8). Yaitu Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pertanian, dan Wamen BUMN. (Citta Maya/balipost)