BOYOLALI, BALIPOST.com – Sebanyak 21 klaster penularan COVID-19 muncul di Kabupaten Boyolali semenjak wabah tersebut pertama kali terkonfirmasi di wilayah tersebut. Sebagian di antaranya rantai penularannya kini sudah terputus.
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S. Survivalina, mencatat selama periode wabah ini terdapat 21 klaster penularan COVID-19 di Kabupaten Boyolali. Klaster ini terdiri dari klaster pasar, lamaran hingga sosialita seperti arisan.
Data ini didapat dari hasil tracing dan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus COVID-19 di Boyolali yang dilaksanakan oleh tim surveillance. Klaster dengan jumlah kasus terbanyak saat ini berasal dari pasar Peterongan, Semarang dengan angka total 22 kasus. Klaster ini saat ini statusnya sudah berhenti dan tidak ada penularan baru.
Klaster terbesar kedua adalah klaster Jakarta dengan 20 kasus yang teridentifikasi dan saat ini masih terus berlangsung. Sementara klaster terbesar ketiga adalah klaster lamaran di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel dengan 20 kasus yang statusnya sudah berhenti.
Selain itu, masih ada klaster BMT dengan temuan 18 kasus, klaster tenaga medis, dan klaster sosialita. Ketiga klaster terakhir ini statusnya masih aktif. Kabupaten Boyolali saat ini masih berstatus zona merah COVID-19. (Haryadi/Jogja TV)