Para warga binaan mendapat pelatihan mengolah kotoran kambing menjadi pupuk. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Selain Sapi Bali, Kabupaten Jembrana merupakan kabupaten di Bali yang memiliki populasi kambing yang cukup banyak. Selain memberikan manfaat ekonomi yang potensial, dengan kuantitas produksi tiga ekor dalam dua tahun.

Dalam peternakan kambing, para peternak juga bisa memanfaatkan sumber pendapatan rutin lain dari Kambing. Salah satunya dengan memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk atau kohe kambing.

Potensi yang saat ini sedang digencarkan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana ini nampaknya juga dilirik Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Negara. Sejak beberapa tahun terakhir, Rutan Kelas IIB Negara juga memberikan pembinaan bagi warga binaan dengan beternak Kambing. Namun selama ini, kotoran Kambing dipergunakan sebagai pupuk organik tanpa diolah untuk di unit binaan perkebunan di Rutan.

Baca juga:  Harga Telur Merosot, Peternak Afkir Ayam Produktif Lebih Awal

“Kita memang mendapat bantuan Kambing yang kita fungsikan juga untuk pembinaan bagi warga binaan dan langsung mendapatkan pendampingan dari Dinas terkait. Harapannya, warga binaan ketika sudah keluar nanti mempunyai skil atau kemampuan untuk bersosialisasi di masyarakat,” ujar Kepala Rutan Negara, Bambang Hendra Setyawan, Jumat (28/8).

Adanya peluang baru untuk pengolahan kotoran Kambing, menurutnya bisa menambah skil para warga binaan. Tidak hanya sekedar memelihara dan mengembangbiakan saja, tetapi bisa memanfaatkan dari beternak kambing itu. Total saat ini sudah ada 27 ekor kambing dari peternakan di Rutan Negara. Jumlah itu di antaranya indukan 18 ekor,jantan 2 ekor dan anakan 7 ekor.

Baca juga:  ForBALI dan Pasubayan Desa Adat Pastikan Terus Berjuang Menolak Reklamasi

Kasi Bina Usaha Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Made Suarnawa mengatakan Kambing merupakan salah satu potensi peternakan di Jembrana. Selain perawatannya yang mudah, juga memiliki pangsa pasar yang luas (daging). Kuantitas berproduksi kambing yang cenderung lebih cepat dibandingkan Sapi dimana dalam dua tahun tiga ekor, merupakan peluang bagus bagi peternak.

Selain itu, ada potensi peluang yang lebih cepat lagi dengan memanfaatkan kotoran (tahi) kambing. Beberapa kelompok ternak Kambing di Jembrana sudah menerapkan pengolahan tahi kambing ini. “Jadi di samping menunggu produksi Kambing, kotorannya bila diolah memiliki peluang yang sangat besar menunjang perekonomian peternak,” terangnya.

Baca juga:  Pemprov Bali Kembali Dapat Dukungan Paket Sembako, Gubernur Koster Segera Salurkan

Sejumlah warga binaan yang beternak Kambing di Rutan Kelas IIB Negara mendapatkan pelatihan untuk pengolahan kotoran yang dihasilkan setiap hari tersebut. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *