TABANAN, BALIPOST.com – Pengelolaan kompleks Stadion Debes, Tabanan, yang terdiri atas lapangan sepak bola, GOR indoor, serta lapangan parkir telah resmi diserahkan kepada KONI Tabanan, yang kebetulan kantor sekretariatnya berada di kompleks Debes. Biro Aset Daerah mematok pengelolaan Debes ini agar mampu memberikan kontribusi pada kas daerah Rp 239 juta per tahunnya.
Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa, di Tabanan, Minggu (30/8) menerangkan, gara – gara pandemi covid-19 ini, hingga kini masih dalam tahap sosialisasi. Yang membanggakan, beberapa tim sepak bola desa bisa mencicipi rumput Lapangan Debes. Bahkan, tim sepak bola warga asing juga pernah mencoba Lapangan Debes. “Untuk saat ini, kami belum bisa memberikan tarif resmi, hanya sekadar donasi,” ucap pria yang akrab disapa Kadek Nur ini.
Kadek Nur menyatakan, kedepan jika situasi normal, akan diberlakukan tarif sewa secara resmi. “Kami melakukan sosialisasi, berikut pengenalan kepada masyarakat, bahwa kompleks Debes bisa disewakan,” kata dia. Ia optimis, jika situasi normal dan bebas virus corona, target Rp 239 juta bisa tercapai, bahkan lebih.
Ia mengemukakan, untuk GOR Debes bisa difungsikan event olahraga seperti kejuaraan voli, basket dan futsal. Hanya, kalau saat pandemi covid-19 menggelar turnamen, maka panpel dipastikan rugi karena tidak ada penonton. “Intinya, kami mendukung program olahraga, demi kemajuan prestasi olahraga Tabanan, termasuk senam zumba yang pernah memanfaatkan areal parkir Debes,” ungkap Kadek Nur.
Yang penting, kata dia, masyarakat bisa menikmati fasilitas Debes dan merasa nyaman, karena terdapat sarana ruang ganti, toilet, berikut tempat menyimpan tas atau loker. “Kami juga memiliki tempat fitnes,” tuturnya. Ia mengakui, fasilitas Stadion Debes belum bisa dijual selama wabah virus corona, dan masih dalam tahap penjajakan.
Namun, Kadek Nur yakin kalau situasi bebas virus corona, pengelolaan Debes ini mampu memberi kontribusi Rp 239 juta pada kas daerah. Apalagi, potensi GOR bisa difungsikan di luar event olahraga, seperti pesta atau hajatan pernikahan. “Saya kira lantai GOR tinggal di lapisi karpet tebal, supaya tidak tergores meja dan kursi,” terang dia. (Daniel Fajry/balipost)