Oei Kim Han. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan empat pebiliar ke PON Papua. Mereka adalah Irwan Limardi, Made Marsel Tirta, Oei Kim Han, serta seorang atlet putri Dhitya Octora. Hanya, keempat atlet ini fokus berlatih fisik saja dan tidak bisa berlatih teknik, mengingat mahalnya uang sewa meja biliar.

Wakil Ketua Umum Pengprov POBSI Bali, Willy Soedarno, di Denpasar, Senin (31/8) mengungkapkan, sejak mereka tidak menerima dana selaku atlet Pelatda, maka otomatis atlet biliar PON Bali tidak bisa berlatih teknik. Willy memaklumi, karena uang sewa meja cukup mahal. Tarifnya Rp 40 ribu tiap satu meja dalam sejam, dan minimal harus menyewa empat meja biliar selama empat jam. “Jadi, sekali latihan saja memerlukan dana Rp 640 ribu,” ucap Willy.

Baca juga:  Tingkat Kesembuhan COVID-19 di Denpasar Dekati 94 Persen, Ini 4 Desa/Kelurahan Tambah Kasus Baru

Ia menerangkan, di antara pebiliar PON Bali cuma Irwan Limardi yang memiliki meja biliar, hingga dia bisa berlatih teknik. Akan tetapi, tiga pebiliar lainnya tidak bisa berlatih, karena tak punya uang. Sementara, jika berlatih ke rumah Irwan, lokasinya cukup jauh di Kuta. Sedangkan, pebiliar lainnya tinggal di Denpasar.

Karena itu, praktis para atlet bola sodok PON ini hanya fokus berlatih penggenjotan fisik. “Mereka selama ini hanya menjaga kebugaran tubuh, dengan berlatih fisik dan stamina minimal tiga kali dalam sepekan, dan hasil rekaman latihan diserahkan ke KONI Bali,” ucap Willy. Willy yang juga pelatih PON ini mengakui, dirinya belum tahu sampai kapan atlet asuhannya menjalani latihan teknik. “Kalau mereka berlatih bersama dengan merogoh kocek sendiri, dirasakan cukup berat,” keluh Willy.

Baca juga:  Dari Sehari Sebelumnya, Korban Jiwa COVID-19 Bali Alami Kenaikan

Willy menjelaskan, jadwal agenda turnamen biliar hingga kini belum ada. Jika pebiliar PON mau berlatih teknik, cukup melakukan sekadar sparring. “Hal itu dilakukan jika atlet mempunyai uang untuk biaya sewa meja biliar,” terangnya. Selain itu, tambah dia, susah mengumpulkan atlet PON untuk latihan bersama, mengingat kesibukannya berbeda, serta tak ada dana (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *