DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan enam petinju pada PON Papua 2021. Mereka adalah Krispinus Mariano (kelas layang ringan/46 kg), Kornelis Kwangu Langu (layang/49 kg), Julio Bria (bantam/56 kg), Jekri Riwu (ringan/60 kg), Gregourius Gheda Dende (welter ringan/64 kg) dan Cakti Dwi Putra (menengah/75 kg). Pola latihan yang diterapkan sekadar penggenjotan fisik dan stamina di Lapangan Renon.
Pelatih tinju PON Bali, Yulianus Leo Bunga, di Denpasar, Selasa (1/9) menerangkan, saat ini dirinya hanya fokus menjaga kebugaran petinju asuhannya. Tujuannya, supaya kebugaran tubuhnya tidak drop. “Kami hanya berlatih tiap pagi di Lapangan Renon. Sedangkan, latihan teknik tidak ada lagi,” ucap dia. Pasalnya, Yulianus juga tidak mau ambil risiko, apalagi berlatih di tengah pandemi covid-19 ini sangat rawan.
Akan tetapi, kata Yulianus, terkadang petinju asuhannya berlatih di kediaman Cakti Dwi Putra, di kawasan Renon yang memiliki ring tinju. “Paling-paling anak-anak hanya berlatih teknik sesekali di rumah Cakti, yang memiliki ring terbuka,” kata dia. Yulianus mengingatkan agar petinju PON tidak berlatih di ring pada ruangan tertutup, apalagi di saat pandemi covid-19 ini. “Protokol kesehatan kan tidak mengizinkan kerumunan orang-orang,” terang dia.
Selanjutnya, menurut Yulianus, hasil rekaman latihan fisik dikirimkan ke KONI Bali. Ia mengakui, selama ini asuhannya tak bisa melakukan try out, sebab tidak ada jadwal kejuaraan. Selain itu, PP Pertina juga tidak menyelenggarakan pemusatan latihan nasional (Pelatnas). “Sesekali anak-anak melakukan sparring yang kelasnya tidak terpaut jauh, misalnya kelas 46 kg meladeni 49 kg,” jelasnya. (Daniel Fajry/Balipost)