I Gusti Ngurah Kartika. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Di masa pandemi COVID-19 ini, sekolah menerapkan proses belajar di rumah secara online. Hanya saja, tidak semua siswa bisa melaksanakan belajar secara online tersebut.

Banyak siswa yang hanya belajar luar jaringan (luring) akibat terkendala telepon seluler dan jaringan internet. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Karangasem Gusti Ngurah Kartika mengatakan, kalau masing-masing sekolah mempunyai fasilitas berbeda-beda dan sangat tergantung dengan kondisi wilayahnya.

Baca juga:  Nekat Menerobos, Motor Warga Terseret Banjir Bandang di Tukad Bangka

“Jadi ada yang bisa daring, setengah daring, bahkan sama sekali tidak bisa daring. Nah kendala itu kita diserahkan ke sekolah masing-masing. Inovasinya seperti apa,” ungkap Kartika.

Kartika menambahkan, banyak SD maupun SMP di Karangasem tidak bisa menerapkan sistem belajar online. Ada banyak faktor yang menyebabkan, yakni masalah HP, sinyal atau jaringan, dan biaya paket internet bagi siswa.

“Karena kendala itu, beberapa sekolah yang terapkan kebijakan belajar luar jaringan (luring),” jelasnya.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Bali Tambah 5, Dua Kabupaten Ini Laporkan Warga Meninggal

Terutama sekolah yang lokasinya di pegunungan, atau jauh dari kota maupun wilayahnya tak terjangkau internet. “Jadi, dengan kondisi itu, memakai sistem door to door. Artinya, tenaga pengajar langsung ke siswa memberikan tugas lalu dikerjakan di rumah selama beberapa hari,” paparnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *