Gracelia Paramesthi Samekto. (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pecatur PON Bali, MNW Gracelia Paramesthi Samekto, yang akrab disapa ‘Gacy’ berhasil menundukkan lawannya atlet PON Jatim MNW Fahira Mariroh, dalam event bertajuk Catur Dwi Tarung yang dihelat Sekolah Catur Utut Adianto, secara virtual pada Minggu (30/8).

Gacy merupakan pecatur yang juara junior pada Kejurnas 2019, sedangkan Fahira juara catur senior pada event serupa. Kedua pecatur harus melakoni tiga laga, yakni catur rapid (catur cepat) yang dimenangkan Gacy dengan skor 4,5 – 1,5, kemudian Gacy bermain remis di nomor blitz (catur kilat) dengan skor imbang 2-2. Sedangkan, satu partai lagi Gacy kalah atas Fahira di nomor bullet (catur 1 menit) dengan skor 5,5 – 6,5.

Baca juga:  Ayu Gary Tanpa Target di PON Papua

Pelatih catur PON Bali, MF Sebastian Simanjutak, di Denpasar, Kamis (3/9) mengapresiasi atlet asuhannya yang mampu menaklukkan andalan Jatim di PON. Sebastian menginstruksikan, agar pecatur PON memanfaatkan situasi pandemi covid-19 ini dengan memperbanyak mengikuti turnamen online. Selain Gacy, tim catur PON Bali meloloskan MFW Kadek Iin Dwijayanti, serta Kadek Alit Puspayanti (putri), ditambah MN Octo Dami.

Sebastian mengakui, selama wabah virus corona ini, empat pecatur PON Bali berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. “Saya memberikan materi program latihan dan mereka menjalankannya di rumah,” ujar Sebastian.

Baca juga:  Petinju Bali Dipanggil Seleknas SEA Games

Dijelaskannya, saat pandmi covid-19 ini, yang ada hanya kejuaraan virtual secara online. Sementara, untuk kejuaraan offline atau bertatap muka langsung, belum ada rencana. “Kami mendengar info bahwa di Lebak dan Karawang, namun belum jelas jadwal penyelenggaraannya,” tuturnya.

Pada bagian lain, Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, Sang Putu Subaya menyatakan, keempat atlet PON ini untuk putri lolos di nomor beregu, sedangkan putra di nomor perorangan. Sang Putu Subaya memaklumi, kondisi wabah virus corona saat ini, mengingat catur merupakan olahraga asah otak, sedangkan jika mereka bertarung harus mengikuti protokol kesehatan. Misalnya pakai masker, menjaga jarak, serta tidak boleh berkerumun. “Jadi, pecatur kalau mau bertanding di saat pandemi covid-19 ini memang menjadi kendala,” ungkap Sang Putu Subaya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Tiga Desa/Kelurahan di Denpasar Tambah Korban Jiwa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *