Seorang warga berada di parkiran RSD Mangusada, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada kini menjadikan ruang Oleg sebagai ruang isolasi dan perawatan pasien Covid-19. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di rumah sakit, atau klaster rumah sakit. Hal itu disampaikan Direktur RSD Mangusada, dr I Ketut Japa MM disela-sela perayaan HUT ke 18 RSD Mangusada, Jumat (4/9).

Didalam ruang Oleg tersebut disiapkan kamar operasi bertekanan negatif. Dimana ruangan tersebut khusus untuk operasi-operasi pasien yang terpapar Covid-19, juga untuk rawat inapnya. Ini untuk mencegah terjadinya penularan di rumah sakit. UGD yang selama ini sudah kepenuhan, dan bahkan ada sejumlah pasien yang mengantri. Ruang Oleg sendiri memiliki sekitar 28 tempat tidur. Sedangkan sewaktu di UGD, hanya mampu menampung sekitar 9 pasien Covid-19. “Mudah-mudahan hari ini dengan dibukanya Oleg, dapat memecahkan masalah yang ada di UGD”, terangnya

Baca juga:  Gubernur Koster Minta PKK Pantau Dampak COVID-19

Mulai Desember 2019, dr. Japa menambahkan bahwa RSD Mangusada berfokus pada penanganan pandemi Covid-19. Dimana perubahan-perubahan yang dilakukan pun sesuai dengan kondisi masyarakat. Sebelumnya hanya ruang UGD yang dijadikan tempat untuk perawatan pasien yang terpapar Covid-19. Melihat estalase pasien yang makin meningkat, maka ruang Oleg pun dibuka untuk isolasi dan perawatan Covid-19.

Kedepannya, apabila terus terjadi peningkatan maka ruang Janger juga akan dipergunakan untuk menambah kapasitas penanganan tersebut. Dan, seandainya dua ruangan tersebut kepenuhan, maka tidak menutup kemungkinan ruang Vapiliun akan dipergunakan untuk menambah kapasitas penanganan pasien yang terpapar Covid-19. Itu merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan RSD Mangusada kalau estalase terus meningkat. “Karena memang fokus kegiatan kita itu adalah penanganan pencegahan Covid-19”, papar dr Japa.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Harian Capai 3 Digit, Kasus Aktif Bali Lampaui 1.000 Orang

Ditengah merebaknya pandemi ini, ia berharap upaya dalam mengamankan pegawai atau pemberi layanan dapat terlindungi. Maka dari itu, pihaknya membuat sumber daya, fasilitas untuk melindungi, baik itu pegawai maupun pasien agar tidak terjadi penyebaran di rumah sakit. Dimana tujuan rumah sakit adalah, bagaimana menyembuhkan pasien secara cepat. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan kondisi daerah masing-masing. “Kami berharap, di UGD itu tidak ada lagi pasien Covid-19. Supaya tidak ada lagi penularan dengan pasien-pasien yang berobat diluar Covid-19 ini”, harapnya. (Eka Adhiyaksa/Balipost)

Baca juga:  Pemalsu Surat Rapid Test Dilimpahkan ke Kejaksaan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *