Dr. Ni Made Wahyuni (kanan) dan pengelola UKM mendampingi Prof. Dr. Ir. I Ketut Irianto, M.Si. (kiri) saat monev. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali memiliki kekayaan intelektual sebagai ekspresi budaya tradisional. Seni kerajinan perak dan logam sebagai artefak produk seni budaya yang diwujudkan dalam bentuk kerajinan menjadi ujung tombak pelestari budaya dan kearifan lokal di desa atau suatu wilayah yang dihasilkan oleh usaha kecil menengah (UKM).

Peran UKM sebagai tulang punggung perekonomian dituntut terus bergerak, terbuka terhadap ide-ide baru, cara kerja baru, perlengkapan baru, alat baru, dan mampu menyerap serta memanfaatkan pengetahuan. Sehingga, UKM mampu bertahan dan sukses.

Baca juga:  Dies Natalis ke-57, BEM Universitas Mahendradatta Gelar GCI

Untuk terus bertahan dan menguatkan produktivitas usaha, muncul  kebijakan transformasi UKM dari konvensional masuk ke ekonomi sistem manajemen berbasis digital. Dosen yang juga peneliti dan pengabdi dari Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa (Unwar), Dr. Ni Made Wahyuni, S.E., M.Agb. dan tim melakukan program pelatihan praktik manajemen sebagai pengungkit produktivitas di Kelurahan Cempaga, Bangli.

Pelatihan dilakukan pada 17 Juli 2020 yang dilanjutkan dengan tahapan monitoring dan evaluasi oleh tim reviewer internal Unwar pada 2 Agustus 2020. Program ini menyasar kelompok-kelompok UKM. (Adv/balipost)

Baca juga:  Buka BRI Microfinance Outlook 2024, Presiden Jokowi Apresiasi Komitmen BRI
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *