Pesepak bola Bali United fokus berlatih di Bali. (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kompetisi Liga 1 sempat dihentikan, gara-gara pandemi covid-19 ini. Namun, kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air ini, kembali akan digulirkan pada Oktober. Laga perdana, tim Bali United akan meladeni PS Tira pada 4 Oktober. Sementara, pertandingan terakhir yang harus dilakoni Fadil Sausu dan kawan-kawan, tim Serdadu Tridatu bertemu PS Sleman, pada 28 Februari 2021.

Media Officer (MO) Bali United, Alexander Maha Putra Oemanas, di Denpasar, Senin (7/9) menuturkan, CEO Bali United, Yabes Tanuri bersiap mengerahkan armada bus Bali United, berikut mobil milik tim. Tujuannya, untuk memudahkan sarana transportasi bagi tim selama menjalani kompetisi di Yogyakarta. “Kami berharap, PSSI maupun pihak Liga Indonesia Baru (LIB) menyediakan bus, tentunya sangat membantu tim demi menjaga protokol kesehatan,” ungkap Alexander.

Baca juga:  New Normal Ubah Perilaku Konsumen, Jadi Tantangan Bangun Kepercayaan Bisnis Travel Agent

Alexander mengakui, selama ini tim pelatih fokus mengasah ketajaman asuhannya, dan belum memutuskan jadwal keberangkatan ke Yogyakarta. Apalagi, jadwal Piala AFC semestinya mendahului Liga 1 persisnya pada 23 September, namun hingga kini belum turun surat resmi dari panpel AFC. “Yabes Tanuri mengapresiasi jadwal Kompetisi Liga 1, semoga tidak ada perubahan,” terang Alexander.

Soal rencana Bali United mengembangkan sayapnya pada klub basket profesional, CEO Yabes menegaskan, sampai saat ini sama sekali belum ada pebasket yang bergabung. “Yabes Tanuri juga belum tahu pebasket profesional yang sudah meneken kontrak dengan tim kontestan Indonesia Basketball League (IBL) Bali United,” ucap Alexander.

Baca juga:  PPDN Bertambah Belasan Orang, Mayoritas Kasus COVID-19 Baru Ada di 4 Kabupaten/Kota

Yang jelas, kata Yabes Tanuri, pihaknya telah mengajukan presentasi di hadapan panpel IBL. Intinya, manajemen basket Bali United masih menunggu keputusan IBL berikutnya. Sebagai persiapan, Yabes telah meninjau GOR basket di Bali, termasuk berkomunikasi secara intens dengan pengelola GOR, tetapi belum diputuskan. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *