DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan tiga peselancar pada PON Papua yang digelar Oktober 2021. Mereka adalah Gusti Made Oka Sulaksana, Gusti Bagus Gopala Sulaksana, serta Gusti Agung Danendra Hazel. Oka Sulaksana turun di nomor RSX, kemudian Gopala turun di nomor RS One, serta Danendra Hazel turun di nomor big techno.
Pelatih selancar PON Bali, Wayan Sujana, di Denpasar, Selasa (8/9) menerangkan, pada PON sebelumnya di Jabar 2016, peselancar Bali mendulang 5 keping emas, berikut 1 perunggu. Sementara, pelaksanaan PON di Bumi Cendrawasih nomornya dipangkas, dan Bali hanya meloloskan tiga atlet. “Kendati demikian, kami tetap mematok target sekeping emas,” ujar Sujana.
Alasannya, kata dia, PON di Papua hanya mempertandingkan enam nomor RSX, RS One, serta big techno putra dan putri. Sedangkan, PON di Jabar 2016 nomor One Mistral Design dipertandingkan, termasuk nomor maraton putra dan putri juga dipertandingkan. “Kami hanya menargetkan sekeping emas merupakan target Porlasi, bukan target dari KONI Bali,” kilah dia.
Dijelaskannya, prestasi membanggakan ditorehkan Danendra Hazel pada event internasional Singapura Terbuka, Februari lalu. Danendra Hazel menyabet medali emas di nomor spesialisasinya big techno. Pelatih Wayan Sujana belum mengetahui peta kekuatan atlet maupun pesaingnya, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia.
Pasalnya, selama pandemi Covid-19 ini, dipastikan tidak ada event. Bahkan, pola latihan ketiga atletnya juga harus mengikuti protokol kesehatan, karena atlet harus berlatih di pesisir pantai. “Kami menganjurkan supaya peselancar PON Bali berlatih agak ke tengah laut, mengingat justru di tepi pantai banyak kerumunan pengunjung,” pesan Sujana.
Selain itu, Sujana juga senantiasa mengingatkan kepada atlet asuhannya agar tetap melakukan penggenjotan fisik dan stamina. “Kami minta mereka melakukan jogging, baik pagi maupun sore hari,” ucap dia. Latihan rutin juga harus dilakukan peselancar, hingga menjelang pelaksanaan PON Oktober 2021, demi mewujudkan target medali emas. “Kami bisa mengetahui peta kekuatan peselancar Bali berikut pesaingnya, setidaknya tiga bulan menjelang pelaksanaan PON,” tuturnya. (Daniel Fajry/Balipost)