DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Bali, terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, dengan jumlah kasus yang cukup tinggi, kapasitas tempat tidur di RS untuk penanganan pasien, juga berkurang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, tidak menampik kondisi ini. Ia mengatakan, hingga Selasa (8/9) jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 1.196 orang.
Sedangkan pasien yang dirawat di RS sebanyak 668 orang. Saat ini di Bali, kata dia, jumlah tempat tidur yang disiapkan sebanyak 778. Jadi, masih tersisa sebanyak 110 bed.
“Untuk tempat tidur masih ada, namun sudah hampir penuh. Kalau hari ini bertambah lagi, maka tempat tidur akan penuh,” kata Suarjaya saat ditemui disela kegiatan penyerahan apresiasi bidang kesehatan kepada Pangdam IX/Udayana, Rabu (9/9) di Fakultas Kedokteran Unud.
Dalam mengantisipasi lonjakan kasus, pihaknya sudah membentuk tim manajemen untuk distribusi rujukan. Sehingga flow pasien bisa diatur.
Dalam hal ini, untuk pasien dengan gejala berat, akan didistribusikan ke RSUP Sanglah. Sementara untuk pasien yang lain, yang gejala sedang akan dibawa ke RSPTN Unud, RS Bali Mandara dan RS daerah. “Saat ini ada 55 RS yang mampu melayani COVID-19. Dengan total Tempat tidur 783 tempat tidur,” ujarnya.
Strategi kedua yang dilakukan, lanjut Suarjaya, akan menambah kapasitas tempat tidur di seluruh RS. Untuk penambahan tempat tidur, pihaknya sudah mengimbau seluruh RS yang melaksanakan penanganan COVID-19, agar menambah tempat tidur.
“Saya sudah bicara kepada ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) untuk menambah kapasitas tempat tidur, baik itu di RS Sanglah, RS Bali Mandara dan semua RS di Bali. Tentu saja diiringi dengan penambahan SDM-nya,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)