Suasana luar di salah satu rumah sakit rujukan Covid di Tabanan. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Penambahan angka pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Tabanan belakangan ini terus melonjak. Bahkan membuat dua rumah sakit rujukan COVID-19 di Tabanan penuh.

Dari data GTPP Covid-19 Tabanan per Kamis (10/9) ada 93 orang yang masih harus menjalani perawatan. Satu sisi kapasitas bed (tempat tidur) di ruang isolasi di Tabanan hanya ada sebanyak 48 bed, dengan rincian di RSUD Tabanan sebanyak 18 bed dan UPTD RS Nyitdah sebanyak 30 bed.

Terkait kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Tabanan berencana menambah jumlah bed. Apalagi Kabupaten Tabanan sudah menjadi zona merah perkembangan kasus COVID-19.

“Bed akan kita tambah bertahap, BRSU Tabanan akan ditambah 20 bed, di RS Nyitdah 30 bed,”terang Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Jumat (11/9).

Baca juga:  Masih Dihantui Rasa Takut, Perawatan Pasien Dipusatkan di Lantai Dasar

Dimana saat ini, lanjut kata Suratmika total jumlah bed yang tersedia saat ini di dua RS rujukan Covid-19 sebanyak 48 bed. 18 bed di BRSU Tabanan sudah terisi 17 bed, dan 30 bed di RS Nyitdah terisi 26 bed. “Karena pasien terkonfirmasi positif meningkat drastis beberapa hari ini, jadi sudah hampir penuh seratus persen” terangnya.

Dikatakannya dari 93 orang yang masih menjalani perawatan, tidak seluruhnya dirawat dirumah sakit rujukan Tabanan, namun juga ada yang dikarantina di tempat milik Provinsi serta ada pula yang isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Dikatakannya, saat ini di Nyitdah dan BRSU sedang persiapan penambahan bed, apalagi untuk di Nyitdah sudah siap untuk penambahan karena kemarin bed sudah ada begitupun tenaga kesehatan sudah direkrut. “Secara teknis manajemen mereka yang akan mengatur mulai dari on the job training dan seterusnya,” ucapnya.

Baca juga:  Alien Child Produseri 'Youth Anthem" Kongres Pemuda PBB

Dihubungi terpisah, Direktur BRSU Tabanan, dr Nyoman Susila mengatakan, rencana penambahan 20 bed akan menggunakan ruang Cempaka Lantai II yang sebelumnya difungsikan sebagai ruangan penyakit dalam. “Saat ini masih persiapan atau masih membuat tata udara, kita rencana tambah 20 bed dulu. Kita pakai ruangan yang sebelumnya untuk penyakit dalam dengan kapasitas 36 bed, kemudian dijadikan Covid 20 bed. Untuk perawatan pasien penyakit dalam digeser ke lantai 3 dengan akses dipisahkan untuk mencegah penularan,” jelas dr Susila.

dr. Susila menyampaikan pesan, penambahan bed tersebut tak akan cukup juga jika masyarakat masih belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Yang paling penting adalah masyarakat mau menjalankan protokol, agar bisa menekan jumlah kasus di Tabanan.

Baca juga:  PDAM Bangli Cegah Kekurangan Pasokan Air di Rutan

“Sekali lagi jangan abai, tanggung jawab kita adalah menjaga orang lain, semua yang kita sayangi. Jadi, wajib jalankan protokol kesehatan. Kalau tidak menjaga protokol kesehatan, maka kita adalah orang tak bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara itu, Dirut UPTD RS Nyitdah, dr Nyoman Wisma Berata menyatakan, dari total 30 bed yang tersedia saat ini jumlah pasien yang dirawat sebanyak 26 orang. “Sedang mempersiapkan penambahan bed secara bertahap, karena harus diikuti dengan tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk Covid-19,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *