Lurah Dangin Puri menyerahkan bantuan kepada krama didampingi salah satu donatur dan kelian adat. (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Inisiatif dan kesadaran dari kelompok masyarakat untuk membantu sesama di masa sulit Pandemi Covid-19 sangat diharapkan, karena jika hanya pemerintah yang bergerak dalam penanganan Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, tidak akan mampu.

Sehingga inisiatif dari kelompok – kelompok masyarakat inilah yang diharapkan menjadi penambat ekonom masyarakat lainnya. Seperti yang dilakukan kelompok masyarakat di Banjar Bun yang menginisiasi pemberian bantuan berupa daging babi melalui Banjar kepada warganya pada Senin (14/9). Hadir juga pada hari itu Lurah Dangin Puri yang menyerahkan bantuan secara simbolis kepada krama.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem Semalam, Dua Maskapai Sempat Terbang Memutar

Kepala Lingkungan Banjar Bun I Wayan Suryawan, SH mengatakan, bantuan ini merupakan tahap ketiga. “Bantuan tahap ketiga ini karena bertepatan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan maka diubah bentuknya dengan daging babi ditambah beras 5 kg,” ujarnya.

Bantuan tahap ketiga diberikan pada 201 KK yang mana jumlahnya penerima meningkat dari tahap 1 dan 2 sebanyak 178 KK.

Bantuan melalui banjar ini diakui merupakan prakarsa dari beberapa krama yaitu Ketut Armaya, dr. Nyoman Fajar Mariadi, Made Sukarmana, Komunitas Angin Malam, Untung Prasetyo, dr. AA. Adi Paratama yang juga sekaligus sebagai donatur. “Mereka warga asli Banjar Bun punya ide, lalu banjar yang mengelola,” jelasnya.

Baca juga:  Jaring Bibit Petinju, Pertina Bali Gelar Kejurda

Selain memberikan bantuan, kehadiran banjar juga sangat penting dan pencegahan penyebaran covid 19. Maka dari itu pihaknya terus berupaya mengimbau dan mengedukasi kramanya agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Salah satu pendonor, Ketut Armaya berharap, di saat menyambut hari raya, dimana banyak krama di Banjar Bun khususnya terdampak Covid 19 di bidang ekonomi, maka ia bersama krama yang lain tergerak untuk membantu. “Dengan perasaan tulus ingin meringankan beban masyarakat maka kami tergerak memberikan bantuan,” ungkapnya.

Baca juga:  BTID dan Warga Serangan Capai Titik Temu, Ini Kesepakatannya

Dalam situasi sulit inilah menurutnya rasa kebersamaan, goton royong harus diperkuat. “Tidak ada perbedaan mencolok, meski timbul riak -riak kecil itu biasa, sekarang kita sudah kembali ke rumah besar Banjar Bun karena prinsip kemanusiaan dan kebersamaan,” ungkapnya. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *