Bupati Suwirta mengunjungi RSUD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menjelang hari raya Galungan, masyarakat kembali dihantui kekhawatiran tingginya penyebaran COVID-19. Terlebih, ada banyak prediksi bahwa kasus COVID-19 bakal naik lagi, diduga dari klaster upacara agama.

Guna mengantisipasinya, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta turun langsung ke RSUD Klungkung, untuk memastikan kesiapan Ruang Isolasi, Senin (14/9). Kehadiran Bupati Suwirta disambut Kepala Bagian Pelayanan Keperawatan Desak Sriyoni dan sejumlah pegawai RSUD.

Pada kesempatan itu, Desak Sriyoni menyampaikan, saat ini RSUD Klungkung memiliki Ruang Isolasi khusus pasien COVID-19 dengan jumlah tempat tidur sebanyak 66 bed. Hingga Senin (14/9) ruang isolasi telah terisi sebanyak 46 pasien.

Baca juga:  Malaysia Buka Pendaftaran Vaksin Booster COVID-19

Seingga sisanya masih berjumlah 20 tempat tidur. Jumlah ini relatif aman untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi lonjakan lagi, sepanjang Galungan.

Mendengar paparan tersebut, Bupati Suwirta berharap jumlah pasien akan terus menurun. Ini melihat tren yang terus positif di Klungkung dalam penanganan COVID-19.

Di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, Bupati Suwirta meminta manajemen rumah sakit juga mampu menciptakan suasana nyaman dan aman bagi masyarakat. Sebab, pihaknya mengaku sering mendapat laporan dari masyarakat yang justru takut berobat ke rumah sakit karena adanya kasus COVID-19 belakangan ini. “Buatkan iklan layanan masyarakat yang menggambarkan suasana RS yang aman dan nyaman. Sehingga masyarakat tidak takut berobat ke RSUD Klungkung,” kata Bupati Suwirta.

Baca juga:  Sosialisasi COVID-19, Pemkot Libatkan TNI dan Polri

Lebih lanjut Bupati Suwirta meminta supaya keselamatan dan kesehatan para petugas medis dan manajemen RS juga tetap harus diutamakan. Penerapan protokol kesehatan dan penggunaan APD wajib dilakukan serta selalu menjaga kebersihan area RSUD.

Pihaknya mengingatkan jangan sampai RSUD menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Bupati Suwirta perlu memperingatkan itu, sebab di daerah lain itu sudah sering terjadi hingga mengakibatkan pelayanan RS setempat tutup.

Baca juga:  Klungkung Kembali Bentuk Satgas COVID-19, Ini Pembedanya

Selain memantau ketersediaan ruang isolasi, Bupati Suwirta juga memeriksa sistem informasi basis data pasien COVID-19 dan sejumlah aplikasi yang digunakan manajemen rumah sakit. Menurutnya, perlu adanya sosialisasi e-Jaspel kepada para pegawai rumah sakit karena sistem ini sudah digunakan untuk menghitung angka Jaspel.

Selain itu sangat diperlukan pengembangan lebih lanjut tentang sistem informasi database pasien COVID-19. Tujuannya supaya data bisa benar-benar akurat dan gampang diperoleh saat diperlukan dalam membuat keputusan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *