DENPASAR, BALIPOST.com – Pelindo III menyebut arus petikemas yang melalui Pelabuhan Benoa, Bali cenderung stabil. Walaupun terjadi penurunan arus akibat pandemi COVID-19.
General Manager Pelabuhan Benoa A.A. Gede Agung Mataram mengatakan, arus petikemas stabil lantaran komoditas yang diangkut menggunakan petikemas sebagian besar adalah bahan kebutuhan pokok. Barang-barang tersebut dikirim dari Surabaya menggunakan petikemas melalui angkutan kapal laut. “Hingga akhir Agustus 2020 kami mencatat arus petikemas sebanyak 5.962 TEUs, tentunya jumlah tersebut masih jauh dari target kami di tahun 2020 ini,” terang Agung Mataram, Minggu (13/9), dalam rilis yang diterima.
Walaupun arus petikemas menurun, pihaknya optimis mampu meraih target yang ditetapkan perusahaan. Agung memprediksi hingga akhir tahun 2020 petikemas yang melalui Pelabuhan Benoa bisa mencapai 10.222 TEUs.
Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu yang tercapai sebanyak 12.291 TEUs. “Dalam satu bulan ada delapan hingga sepuluh jadwal kedatangan kapal petikemas dengan rata-rata petikemas yang diangkut sebanyak 990 TEUs, setidaknya dalam satu minggu ada dua kapal petikemas yang bersandar,” jelasnya.
Sementara itu Manager Pelayanan Terminal Pelabuhan Benoa I Nyoman Mendra menambahkan bahwa Pelabuhan Benoa memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan bongkar muat petikemas. Fasilitas itu diantaranya adalah dua lapangan penumpukan petikemas dengan total luas 19.830 M2.
Lapangan penumpukan tersebut mampu menampung petikemas sebanyak 5.445 TEUs per bulan. “Tersedia juga alat untuk mendukung kegiatan petikemas seperti reach stacker dan truk yang digunakan untuk mengangkut petikemas dari dermaga ke lapangan penumpukan. Jadi Pelabuhan Benoa ini sudah sangat siap untuk melakukan pelayanan petikemas,” ungkap Mendra.
Pelabuhan Benoa menetapkan target petikemas yang melalui Pelabuhan Benoa pada 2021 mendatang sebanyak 11.096 TEUs. “Kami optimis dapat mencapai target tersebut diiringi harapan semoga pandemi ini segera berlalu dan perekonomian dapat tumbuh kembali,” tutup Agung. (Citta Maya/balipost)