Meski Pariwisata Sedang Lesu, Sukawati Siapkan Obyek Wisata Baru

GIANYAR, BALIPOST.com – Di tengah lesunya pariwisata akibat pandemi COVID-19, Desa Sukawati mempersiapkan objek wisata baru. Bahkan sejumlah spot sudah disiapkan untuk mendukung rencana tersebut.

Menurut Perbekel Desa Sukawati, I Dewa Gede Dwi Putra, belum lama ini, pihaknya sedang mempersiapkan sejumlah obyek pelengkap jogging track yang melintasi Jalan Usaha Tani, Banjar Gelumpang, Desa Sukawati. Ruas jogging track tersebut dipercantik dengan spot-spot selfie. “Sudah dibuatkan jembatan orange, dan rumah pohon sebagai daya tarik,” jelasnya.

Jembatan orange ini pula, menjadi spot selfie baru bagi kalangan anak muda. Bahkan di lokasi tersebut rutin dilaksanakan kegiatan. Seperti, setiap Jumat ada lansia senam dengan jumlah 20 orang. “Hari Minggu yoga desa dengan jumlah 25 di halaman jogging track,” jelasnya.

Dikatakan dengan tambahan jembatan orange, jalur joging trek bertambah panjang 600 meter ke selatan. “Di selatan ada Sungai Tangkid dengan pemandangan beji dan tebing. Ini sedang kami tata,” jelasnya.

Di antara tebing-tebing batu, mengalir aliran sungai. Ke depan diproyeksikan akan dijadikan wisata air, semisal kano atau mini ban.

Sementara di atas sungai, pengunjung bisa menikmati treking. Di sisi barat sungai, juga dibuatkan jalan tembusan. “Ada Jalan Usaha Tani di Banjar Telabah akan nyambung nanti dengan joging trek di Banjar Gelumpang. Jaraknya sekitar 700 meter,” jelasnya.

Dibukanya akses jalan usaha tani sebagai jogging track dan objek wisata, diharapkan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat setempat. “Saat ini, di jogging track sudah ada 3 warga yang buka warung. Karena animo masyarakat untuk olahraga dan wisata cukup tinggi,” jelasnya.

Jalan Usaha Tani wilayah Subak Landep Banjar Gelumpang, Desa/Kecamatan Sukawati disulap menjadi area Jogging Track sejak 2018. Terdapat jalan lingkar sepanjang sekitar 1,5 kilometer.

Kala itu jalan usaha tani ini dilengkapi dengan 5 spot selfie, 3 bale bengong, serta 5 set tempat duduk yang dianggarkan melalui dana Desa. (Manik Astajaya/balipost)