Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (BP/ANTARA/REUTERS)

BEIJING, BALIPOST.com – Vaksin virus corona yang sedang dikembangkan China mungkin siap untuk digunakan oleh masyarakat umum pada awal November. Hal ini dikatakan seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, dikutip dari Kantor Berita Antara.

China memiliki empat vaksin COVID-19 yang berada dalam tahap akhir uji klinis. Sedikitnya tiga di antaranya telah ditawarkan kepada para pekerja bidang-bidang sangat penting di bawah program penggunaan darurat yang  diluncurkan pada Juli.

Baca juga:  Pemberlakuan PPKM Mikro, Ketua KPCPEN Jelaskan Penentuan Zonasinya

Uji klinis fase tiga berjalan dengan lancar dan vaksin bisa siap untuk masyarakat umum pada November atau Desember, kata kepala ahli keamanan biologi CDC Guizhen Wu, dalam wawancara dengan TV pemerintah pada Senin (14/9) malam.

Wu, yang mengatakan dia tidak mengalami gejala abnormal dalam beberapa bulan terakhir setelah mengonsumsi vaksin eksperimental pada April, tidak menjelaskan secara spesifik vaksin mana yang dia maksud.

Baca juga:  Kasus Makin Banyak, Bali Didesak Usulkan PSBB ke Pusat

Sebuah unit perusahaan raksasa farmasi negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech, yang terdaftar di AS, sedang mengembangkan tiga vaksin di bawah program penggunaan darurat negara. Vaksin COVID-19 keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada Juni.

Sinopharm mengatakan  pada Juli bahwa vaksin buatannya dapat siap untuk digunakan publik pada akhir tahun ini setelah uji coba tahap ketiga selesai. Produsen vaksin global berlomba mengembangkan vaksin yang efektif untuk melawan virus corona jenis baru, yang telah membunuh lebih dari 925.000 orang di seluruh dunia. (kmb/balipost)

Baca juga:  DPRD Buleleng Pertanyakan Anggaran Buku Perundangan Hingga Rp 1,47 Miliar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *