Pengunjung sedang menikmati pemandangan di DTW Ulun Danu Beratan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Pada Kamis (17/9), umat Hindu di Bali merayakan Umanis Galungan. Umumnya, umat merayakan dengan mengunjungi sanak saudara maupun rekreasi bersama keluarga ke obyek wisata.

Namun pemandangan berbeda terjadi pada Umanis Galungan kali ini. Sejumlah destinasi wisata di Tabanan yang biasanya padat kini sepi. Meskipun, pengelola sudah menjamin protokol kesehatan di obyek wisata itu.

Kondisi ini diprediksi karena tingginya angka kasus transmisi lokal COVID-19 di Bali belakangan ini. Akibatnya, warga cenderung memilih tinggal di rumah, untuk tetap disiplin mencegah penyebaran COVID-19.

Dari informasi yang dihimpun, angka kunjungan di sejumlah obyek wisata ternama di kabupaten Tabanan seperti DTW Tanah Lot dan DTW Ulundanu Beratan di hari libur Umanis Galungan, Kamis (17/9) sangat rendah. Yakni hanya di angka 300 sampai 500 pengunjung.

Baca juga:  PPDB di Tabanan, Jalur Prestasi Banyak Peminat

Angka ini sangat jauh merosot dibandingkan angka sebelumnya di hari libur yang sama mencapai ribuan bahkan tembus puluhan ribu. “Hingga pukul tiga sore hari ini (Kamis, red) kunjungan di angka 650 orang,” beber Manager Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana.

Dari angka tersebut, lanjut kata Toya Adnyana, seluruhnya wisatawan lokal. Bahkan kunjungan mulai meningkat pada siang menjelang sore hari.

Hal serupa juga terjadi di DTW Ulundanu Beratan, Desa Candikuning, Baturiti. Bahkan di obyek wisata yang dikenal dengan danaunya ini hanya di angka 500 orang.

Baca juga:  BBTF Digiring Jadi Travel Fair Internasional

Meski demikian dikatakan Manager DTW Danau Beratan, I Wayan Mustika, angka kunjungan saat libur Umanis Galungan lebih banyak dibandingkan dengan rata-rata kunjungan hari normal biasa yang hanya di angka 156 orang. “Kami pasrah saja, karena memang situasi belum sepenuhnya membaik, satu sisi protokol kesehatan di kawasan obyek wisata tentunya terus kita jaga dan laksanakan,” ucapnya.

Terkait rata-rata kunjungan ke sejumlah obyek wisata yang masih melemah sampai saat ini bahkan saat libur hari raya, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada melihat hal itu dikarenakan tiga faktor. Yaitu rasa kedisiplinan masyarakat khususnya akan kesehatan pribadi mulai meningkat, adanya rasa kekhawatiran sekaligus kewaspadaan masyarakat, dan terakhir keadaan ekonomi yang juga memiliki peran penting.

Baca juga:  Layang-layang Sambut Senja di Tanah Lot

Disinggung, apakah nantinya akan ada kebijakan penutupan kembali obyek wisata melihat perkembangan kasus COVID-19, mantan Camat Kerambitan ini hanya menyampaikan semua kembali kepada kebijakan pimpinan daerah. “Kembali semua itu pada keputusan pimpinan dan tentunya hasil evaluasi perkembangan kasus transmisi lokal dari gugus tugas. Intinya saat ini lebih mempertegas pelaksanaan protokol kesehatan dilapangan. Mari sama-sama disiplinkan diri,” kata Sukanada.

Sukanada menjelaskan, pihaknya dari Pemerintah Kabupaten Tabanan sudah mengingatkan kembali kepada pelaku pariwisata melalui surat dalam penegasan kepihak pengelola serta memohon bantuan OPD didalamnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *