AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Karangasem melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem mengelola belasan pasar tradisional yang sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi, dua pasar diantaranya selama ini belum mampu menghasilkan pendapatan untuk daerah.
Kepala Disperindag Karangasem I Wayan Sutrisna mengatakan, hingga saat ini memang ada dua pasar yang belum mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah. Yakni Pasar Yadnya di Kecamatan Rendang dan Pasar Manggis di Kecamatan Manggis. “Dua pasar ini memang belum menghasilkan PAD,” ucapnya.
Sutrisna menambahkan, khusus untuk Pasar Yadnya, pihaknya sudah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang hal-hal yang perlu digali untuk menggairahkan daya beli masyarakat setempat. “Pemerintah desa di Rendang tahu apa yang mungkin bisa dikembangkan. Kita hanya perlu cara bagaimana bisa menarik pembeli. Apa yang mesti dijual di sana,” Katanya.
Dia menjelaskan, Pasar Yadnya dibangun untuk menampung para pedagang yang menjual perlengkapan upacara, souvenir, dan barang menarik lainnya. Dirinya menyadari animo terhadap keberadaan pasar itu masih rendah.
Pasar sempat buka-tutup beberapa kali dan akhirnya kosong sampai sekarang. “Masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan di Disperindag. Maka untuk optimalkan dua pasar tersebut mesti dilakukan bertahap. Untuk Pasar Yadnya sudah kami bahas dan memang perlu kajian lagi untuk bisa bangkitkan aktivitas di sana. Termasuk Pasar Manggis juga,” tegas Sutrisna. (Eka Parananda/balipost)