JAKARTA, BALIPOST.com – Berkendara menggunakan sepeda motor masih menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk berpindah tempat. Namun sadarkah kita bahwa peranti berkendara menjadi modal sangat penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan, sekaligus kesehatan.
Menurut Johanes Lucky Margo Utomo, Safety Riding Department Head PT Astra Honda Motor, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat berkendara. Selain memastikan kondisi tubuh sehat secara jasmani dan rohani, lakukan juga pemeriksaan kendaraan secara berkala, serta pemanasan sebelum berkendara.
”Naik motor tanpa perlengkapan berkendara tidak kami sarankan. Perangkat naik motor harus dipakai Agar berkendara tetap aman dan nyaman. Tubuh kita butuh perlindungan dari efek benturan, benda asing, cuaca, atau bahkan virus dan penyakit yang mengintai,” ujar Lucky.
Adapun perlengkapan berkendara yang perlu menjadi perhatian dan menjadi peranti wajib, diantaranya helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu. Helm berfungsi melindung kepala dan otak kita dari dampak negatif benturan dengan jalan, benda asing, juga polusi udara. Contohnya, asap knalpot kendaraan lain yang tidak langsung terpapar ke mata saat menggunakan kaca helm dengan baik.
Pastikan helm berlabel SNI yang sudah melalui tahap pengetesan baik kemampuan menyerap benturan maupun daya tahan terhadap cuaca. Ukuran helm juga harus pas, menggunakan kaca untuk mencegah wajah terpapar langsung dengan benda asing seperti debu, ranting, bahkan batu. Gunakan helm sendiri, bukan pinjam atau helm yang digunakan bersama. Ini agar helm lebih higienis sehingga tidak menimbulkan masalah pada rambut, wajah atau kulit pengendara yang diakibatkan kuman, jamur, atau bahkan bakteri dan virus tertentu.
”Usahakan helm tetap kering, karena bila kita menggunakan helm yang basah dapat menyebabkan masalah pada kesehatan kita. Paling penting, seberapa mahal helm, bila tidak di-klik tali helmnya, maka helm itu tidak berfungsi dengan baik,” kata Lucky.
Kemudian, jaket berfungsi melindungi tubuh dari kontak langsung dengan jalan, benda asing, serta paparan
langsung cuaca atau polusi. Jaket yang baik pun ada kriterianya, yakni berlengan panjang, berwarna cerah yang membuat pengendara mudah teridentifikasi oleh pengendara lain. Upayakan jaket menggunakan bahan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca. ”Misalnya, jangan memakai jaket kulit di daerah bersuhu panas, karena akan menyebabkan dehidrasi.
Menggunakan sarung tangan mencegah kontak langsung dengan jalan atau terpapar cuaca dan polusi udara. Sarung tangan yang baik harus melindungi seluruh tangan dan jari, berukuran pas, sehingga nyaman saat digunakan dan tidak mengganggu proses pengendalian sepeda motor.
Celana panjang melindungi tubuh bagian bawah dari kontak langsung dengan jalan, benda asing, serta paparan cuaca dan polusi. Spesifikasi yang dianjurkan adalah berukuran pas, berbahan nyaman dan sesuai kondisi cuaca.
Terakhir, menggunakan sepatu saat berkendara untuk mencegah kaki berkontak langsung dengan jalan, benda asing atau terpapar langsung oleh panas mesin, cuaca dan polusi. Penting untuk menggunakan sepatu berukuran pas untuk memaksimalkan pengendalian terhadap rem belakang, pedal perseneling (model sport dan cub), juga saat menurunkan kaki bila kendaraan berhenti.
”Gunakan sepatu yang menutup sampai dengan mata kaki demi melindungi persendian saat berkendara dan menurunkan potensi terkilir saat terjadi kesalahan dalam menurunkan kaki. Ikat rapi talinya, atau menggunakan sepatu yang tidak bertali untuk memperkecil potensi tersangkut. Jangan lupa kaos kaki untuk melindungi dampak gesekan kulit dan sepatu,” ujar Lucky.
Hal lain yang juga menjadi poin penting dalam berkendara adalah selalu mengedepankan etika dan respek dengan pengendara lain. Misalnya, tidak melanggar peraturan lalu lintas dan melawan arus yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, atau tidak melakukan aktivitas di luar berkendara, seperti mengobrol, bercanda, karena menurunkan konsentrasi sebagai pengendara.
”Tidak merokok dan meludah sembarangan saat berkendara. Selain dapat membahayakan diri sendiri, aktivitas tersebut juga membahayakan pengendara lain dari dampak negatif abu, putung rokok, juga virus, atau kuman yang terbawa oleh air liur. Lebih penting, jangan lupa berdoa sebelum berkendara,” ucap Lucky. (kmb/Balipost)