Petugas berada di Lab PCR yang beroperasi di RSUD Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Setelah dua bulan menunggu, akhirnya laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction) di RSUD Tabanan resmi beroperasi, Selasa (22/9). Bantuan dari pemerintah Provinsi Bali ini diharapkan dapat mempercepat penanganan COVID-19 yang angka kasus transmisi lokalnya terus meningkat belakangan ini.

Penanggung Jawab Lab PCR dan Mikrobiologi RSUD Tabanan, dr I Wayan Duta Krisna mengatakan, proses optimasi reagen pada alat PCR sudah rampung, Senin (21/9). Selain itu ijin laboratorium dan ijin dari Kementerian Kesehatan RI juga sudah turun sehingga Selasa (22/9), laboratorium PCR resmi melakukan pemeriksaan secara mandiri.

Dengan mulai beroperasinya laboratorium PCR ini, lanjut kata Krisna, sampel pemeriksaan COVID-19 tentunya akan semakin banyak dan semakin cepat diperiksa, dan status pasien bisa lebih cepat diketahui, tanpa menunggu sampai berhari-hari. Hanya saja untuk tahap pertama, lab PCR RSUD Tabanan hanya menerapkan satu shift, dengan alat bisa bekerja dua kali running.

Baca juga:  Keterisian Hampir 72 Persen, RSUD Tabanan Tambah Puluhan Bed untuk Pasien COVID-19

Dan satu running membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. “Jadi satu shift itu enam jam. Sehingga sampel yang diperiksa dalam satu shift bisa sampai 60 sampel,” jelas Krisna.

Terkait SDM yang bertugas di lab PCR, Krisna menambahkan selain dirinya, sudah ada tiga SDM terlatih lainnya yang siap melakukan pemeriksaan PCR COVID-19. Ada tiga tahap pengerjaan di laboratorium PCR, yakni mixing reagen, ektrasi sampel, dan proses di mesin PCR. “Ketiganya ini sudah terlatih untuk mengerjakan dan menguji sampel swab pasien COVID-19,” terangnya.

Baca juga:  CT Scan di RSUD Tabanan Rusak, Pasien Harus Dirujuk ke RS Lain

Namun dikatakannya, tugas yang paling beresiko adalah proses ekstrasi sampel sehingga dikerjakan di ruangan khusus BSC (Biosafety Cabinet). “Jadi petugas yang mengerjakan proses ini harus pakai APD (Alat Pelindung Diri) Level III. Sedangkan proses lainnya memakai APD Level dua,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, selama ini rata-rata sampel yang dihasilkan oleh RSUD Tabanan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RS Nyitdah untuk dilakukan pengujian sebanyak 50-60 sampel. Nantinya, untuk pengujian sampel pada lab PCR di RSUD Tabanan masih dari dua rumah sakit di wilayah Kabupaten Tabanan, sembari menunggu intruksi lebih lanjut untuk memeriksa sampel dari Kabupaten lain.

Baca juga:  Pencarian Remaja Prancis yang Hilang di Batukaru Diperpanjang

“Jika sudah ada instruksi, diperbolehkan menerima sampel dari luar Kabupaten tentunya kami siap, hanya saja yang mungkin masih menjadi kendala adalah kapasitas alat dalam satu kali running bisa 30 sampel saja. Kalau dibandingkan lab PCR lain, alatnya bisa 90 an sampel dalam satu kali running,” jelas Krisna. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *