Tim sepak bola SSB di Tabanan (BP/Ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Askab PSSI Tabanan sama sekali tak punya dana, gara-gara KONI Tabanan untuk dana hibah tahun ini nol. Sebagai dampaknya, Askab PSSI Tabanan memutuskan tidak akan mengirim tim, guna mengikuti turnamen di level provinsi, mulai U-11, U-12, U-13, U-14, U-16, U-17 serta Kompetisi Liga 3 Rayon Bali.

Hal itu ditegaskan Sekum Askab PSSI Tabanan, Putu Sugi Darmawan, di Tabanan, Selasa (22/9). Menurut Sugi, awalnya Askab PSSI Tabanan menyiapkan tim untuk seluruh kategori. Akan tetapi, KONI Tabanan tak kecipratan dana hibah, otomatis Askab PSSI Tabanan juga dananya nihil. “Padahal kami sudah menyiapkan mulai Piala Danone, kemudian Piala Menpora, sampai Piala Soeratin dan Kompetisi Liga 3 Rayon Bali,” terang dia.

Baca juga:  Polri dan PSSI Gelar Rakor Pengamanan Liga Sepak Bola Di Indonesia

Kenyataannya, kata dia, korban virus corona di Tabanan makin meningkat, hingga Tabanan masuk zona merah. Ditambah surat edaran bupati yang mengimbau agar gedung-gedung olahraga menghentikan segala aktivitasnya. “Kami pun mentaati anjuran bupati dan para pesepak bola tidak lagi berlatih ke lapangan, guna menghindari kerumunan massa,” ungkapnya.

Dikemukakan, sebelum keluar surat edaran bupati, kegiatan sepak bola masih berjalan seperti di Lapangan Debes, Tunjuk, Kediri, dan Bajera, namun sejak keluarnya surat edaran, segala kegiatan persepakbolaan di Tabanan dihentikan total. “Secara resmi Askab PSSI Tabanan juga tidak mengirim tim ke turnamen level provinsi, kecuali mengatasnamakan klub anggota atau SSB yang ikut berpartisipasi secara mandiri,” bebernya.

Baca juga:  Porprov Bali Pertandingkan 38 Cabor

Putu Sugi menandaskan, Askab PSSI Tabanan memastikan tidak mengikuti seluruh turnamen tingkat provinsi, sampai dengan akhir Desember. “Kami mengikutsertakan tim perserikatan Perst Tabanan jika ada kucuran dana dari KONI Tabanan,” tuturnya. Sebelumnya, para pesepak bola yang berlatih tetap mengikuti protokol kesehatan, misalnya sebelum dan usai berlatih diukur suhu tubuhnya, rajin mencuci tangan. “Kami khawatir korban covid-19 ini bertambah. Apalagi menyangkut anak-anak yang terkadang kurang jujur, seperti badannya demam tetapi tidak berterus terang, hingga dikhawatirkan korban positif bertambah,” papar dia. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Ribuan Orang Huni Lapas di Bali, Napi Penerima Asimilasi Capai Ratusan Orang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *