BANGLI, BALIPOST.com – Sesuai jadwal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangli akan menetapkan secara resmi pasangan calon yang maju di Pilkada Bangli 2020, Rabu (23/9). Penetapan melalui rapat pleno akan dilakukan secara tertutup.
Ketua KPU Bangli Putu Pertama Pujawan mengatakan, pihaknya semula merencanakan menghadirkan bakal paslon (Bapaslon) dan partai pengusul dalam acara penetapan tersebut. Sesuai yang direncanakan di awal, penetapan akan dilaksanakan pukul 11.00 WITA.
Namun kemudian ada arahan KPU RI melalui KPU Provinsi Bali, bahwa acara penetapan calon tidak menghadirkan bapaslon. Hal ini berkaitan dengan pandemi COVID-19 yang mengharuskan dilakukan pembatasan kegiatan tatap muka. “Jadi kita membatalkan undangan yang dilakukan secara tatap muka,” kata Pujawan, Selasa (22/9).
Dengan tidak dihadirkan, nantinya surat keputusan (SK) penetapan calon akan dikirimkan KPU Bangli ke masing-masing pasangan calon melalui email. Demikian juga hard copynya akan diberikan ke masing-masing paslon.
Setelah penetapan, sesuai jadwal KPU Bangli akan melaksanakan pengundian nomor urut calon pada Kamis (24/9). Pujawan mengatakan pada acara pengundian nomor urut pihaknya akan menghadirkan kedua paslon. “Karena pengundian tidak mungkin dilakukan secara daring atau mewakilkan,” terangnya.
Direncanakan acara pengundian nomor urut berlangsung pukul 09.00 WITA. Selain mengundang calon, KPU juga akan mengundang perwakilan Pemkab Bangli dalam jumlah terbatas serta tim kampanye bersama ketua dan sekretaris dari masing-masing parpol pengusul.
Pujawan menambahkan bahwa awak media dan masyarakat Bangli nantinya bisa menyaksikan pengundian nomor urut calon lewat akun youtube dan facebook resmi milik KPU Bangli. Acara pengundian nomor urut akan disiarkan secara live.
Dalam Pilbup Bangli 2020, terdapat dua bakal paslon yang mendaftar ke KPU Bangli yakni Sang Nyoman Sedana Arta -I Wayan Diar (Paket Sadia) dan I Made Subrata-Ngakan Kutha Parwata (Paket Bagus). Paket Sadia diusung koalisi PDIP, Demokrat, PKPI, Hanura dan Gerindra. Sedangkan Bagus diusung Golkar dan Nasdem. (Dayu Swasrina/balipost)
