SEMARAPURA, BALIPOST.com – Melonjaknya kasus positif COVID-19, khususnya di Bali, membuat pemerintah pusat kembali menginstruksikan tiap daerah agar kembali membentuk Satuan Tugas (Satgas). Pemkab Klungkung langsung menindaklanjutinya dengan membentuk kembali Satgas Penanganan COVID-19, Rabu (23/9).
Ini sebagai tindak lanjut setelah pemerintah daerah menerima SE Mendagri, agar tiap daerah kembali menyiapkan rencana operasional yang sejalan dengan mengacu kepada strategi kebijakan dan arahan Satgas Provinsi maupun pusat. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, saat pembentukan, mengatakan untuk Satgas di Kabupaten Klungkung, Satgas yang baru terbentuk ini, selain unsur di dalam pemerintah, juga akan memaksimalkan peran desa adat.
Ini menjadi pembeda. Unsur adatlah selama ini yang menjadi ujung tombak penanganan di desa dan akan diberikan ke istimewaan tersendiri.
Masing-masing utamanya kepada para pecalang dan unsur adat lainnya. Mulai dari sisi jaminan kondisi kesehatan mereka, asupan gizi hingga pemberian vitamin kepada petugas pecalang adat di desa, selama melaksanakan tugasnya.
Menurut Bupati Suwirta, pemberian keistimewan kepada petugas adat, karena selama penanganan COVID-19 sebelumnya, mereka tidak begitu mendapatkan perhatian yang layak, baik dari segi kesehatan maupun kondisi asupan gizi mereka, karena sifatnya darurat dan keterbatasan anggaran. Inilah yang akan ditingkatkan fokusnya, agar mereka terjamin kondisi kesehatannya selama bertugas.
Terlebih banyak petugas adat yang diketahui masih awam dalam menjaga kesehatan, tetapi setiap ngayah untuk desa adat, mereka mampu melaksanakan tugas dengan ikhlas. “Hal ini dilakukan selain memberikan jaminan kesehatan dan imunitas yang kuat, pecalang adat di desa juga tidak sampai terpapar virus corona yang saat ini terus mengalami lojakan. Terlebih pasca Hari Raya Galungan,” katanya.
Untuk mengakomodir kebutuhan ini, pihaknya menegaskan akan memaksimalkan peran Dinas Kesehatan. Mereka akan diminta membagi diri dan turun secara berkala untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh petugas yang terlibat dalam Satgas Gotong Royong di setiap desa adat. “Tidak bisa dibiarkan mereka tugas begitu saja. Tetapi tidak punya kesehatan yang bagus, imun turun, jangan sampai mereka yang tugas, mereka yang terpapar,” tegas Suwirta.
Di sisi lain, unsur lain seperti Tim Yustisi Pemkab Klungkung juga semakin gencar melakukan sidak agar masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan prokes. Skala sidak terus diperluas.
Tidak hanya menyasar pusat kota dan pasar, tetapi juga termasuk juga kompleks pertokoan, pura, pelabuhan hingga tempat krematorium. Setiap desa adat juga mulai gencar terus memperingatkan warganya, bahwa pandemi ini belum berakhir. Maka diminta jangan mengabaikan penerapan protokol kesehatan. (Bagiarta/balipost)