MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali meloloskan dua atlet lompat tinggi ke PON Papua 2021. Mereka adalah Made Gede Antara dan Ni Made Eppi Wilantika. Keduanya tetap dituntut berlatih tiap hari, meskipun tidak ada event sampai dengan Desember.
Pelatih lompat tinggi PON Bali, Ketut Gede Widiana, di Badung, Rabu (23/9) menjelaskan, bagi atlet lompat tinggi, berlatih tiap hari merupakan kewajiban. Dasar pertimbangannya, jika atlet tidak berlatih, dikhawatirkan bodinya melar hingga mempengaruhi lompatannya. “Saya melatih Antara dan Eppi minimal lima kali dalam sepekan di Lapangan Mengwi,” ujar Widiana.
Diakuinya, event Kejurnas dipastikan tidak ada sampai Desember. Padahal, atlet juga jenuh kalau berlatih melulu tanpa terjun pada kejuaraan. Disisi lain, progres kemajuan lompatan atlet juga terus dipantau. Karena itu, Ketut Gede Widiana berniat melakukan tes pribadi kepada dua atlet asuhannya, pada akhir Oktober. “Oleh sebab tidak ada event, maka kami cukup melakukan tes pribadi, berikut evaluasinya,” tukas dia.
Dijelaskannya, materi latihan yang diberikan terdiri atas fisik dan teknik lompatan, termasuk kepada tiga atlet lompat tinggi Bali yang masuk dalam program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Bahkan, informasinya akan diselenggarakan Kejurnas Atletik Antar PPLP se-Indonesia dalam waktu dekat ini. “Namun, lagi-lagi penyelenggaraan event itu belum ada kepastian, mengingat saat ini korban virus corona makin bertambah,” terang dia.
Ketut Gede Widiana menambahkan, di antara pelatih atletik juga kasak kusuk mau menggelar event di Jabar, pada awal 2021. “Para pelatih atletik pada berbagai provinsi juga mendesak agar diadakan event walaupun tidak resmi, mengingat atlet asuhannya berlatih terus menerus tanpa berlaga pada kejuaraan,” ungkap dia. (Daniel Fajry/Balipost)
