Polisi menunjukan lokasi korban gantung diri. (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – I Nengah Degeng (90) warga Desa Belancan, Bangli, memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri, Rabu (23/9). Hal ini diduga karena ia mengalami sakit perut tak kunjung sembuh.

Kejadian itu pertama kali diketahui I Nengah Rena, anak korban. Sekitar pukul 05.00 WITA, Rena hendak mengambil kayu bakar untuk memasak. Kayu bakar itu ada di dekat garasi.

Saat sampai di lokasi, Rena mendapati korban dalam posisi tergantung di bambu atap garasi rumahnya.

Baca juga:  Bupati Dorong OPD Wujudkan Kota Tangguh Bencana

Korban gantung diri menggunakan seutas kain selendang warna merah sepanjang 1,5 meter. Mendapati hal itu, Rena kemudian memanggil saksi lainnya dan bersama-sama menurunkan korban. Kejadian itu selanjutnya disampaikan kepada keluarga lainnya.

Polisi yang mengetahui adanya kejadian itu kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Sejumlah saksi diperiksa.

Dilakukan juga pemeriksaan luar jenasah dibantu petugas medis. “Korban meninggal akibat kurangnya peredaran darah ke otak akibat fiksasi karena kuatnya jeratan pada leher,” ungkap Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi.

Baca juga:  Perluas Jaringan, Sancita Consulting Afiliasi dengan Dezan Shira and Associates

Pada jenasah korban ditemukan luka pada leher akibat jeratan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Diduga korban mengalami sakit perut yang tidak kunjung sembuh,” terangnya.

Ditambahkan Sulhadi, pihak keluarga korban telah mengikhlaskan kepergian korban sebagai musibah. Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi mayat yang disertai dengan surat pernyataan. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *