DENPASAR, BALIPOST.com – Tokoh milenial Denpasar dan tokoh Puri Tegal Pemecatan Denpasar Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn., patut disebut negarawan sejati. Sebab, meski belum mendapatkan kesempatan maju sebagai Calon Walikota Denpasar pada Pilkada/Pilwali Denpasar 9 Desember 2020, ia tak lantas membuat pria yang akrab dengan sebutan AMD ini “ngambul.”
Ia tetap ingin berkontribusi memajukan Denpasar walaupun tidak berada di pemerintahan. Spirit inipun diwujudkan tokoh yang sangat dicintai generasi milenial Denpasar ini dengan memberikan dukungan kepada pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus Arya Wibawa (Paket Jaya Wibawa) pada Pilkada/Pilwali Denpasar 9 Desember 2020.
Deklarasi dukungan kepada paslon yang diusung PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura dan PSI ini disampaikan AMD di Taman Amoghapasa, Puri Tegal Denpasar Pemecutan Denpasar, Rabu malam (23/9) dalam acara bertajuk “Gala Dinner Dharma Shanti Galungan-Kuningan & Deklarasi Dukungan Paslon Jaya Wibawa.”
Acara ini dihadiri langsung paslon Jaya Wibawa didampingi Ketut Suteja Kumara selaku Ketua Tim Pemenangan Jaya Wibawa. Paslon Jaya Wibawa hadir di kediaman AMD yang pernah ditaksir youtuber Roy Ricardo senilai Rp 150 miliar juga disambut hangat generasi milenial Denpasar.
Sementara itu pemberian dukungan ini secara simbolis juga ditandai dengan penyerahan tongkat komando oleh AMD kepada Jaya Wibawa yang diterima langsung Jaya Negara. Momentum bersejarah ini juga disaksikan langsung Raja Puri Pemecutan Anak Agung Ngurah Manik Parasara yang bergelar Ida Cokorda Pemecutan XI yang lebih akrab disapa Cokorda Pemecutan.
Penyerahan tongkat komando ini bukan sembarang, bukan juga hanya sekedar “gimmick-gimmick” politik belaka,. Menurut AMD ada makna mendalam dan datang dari niat tulus dari lubuk hati terdalam untuk Jaya Wibawa demi membawa Denpasar lebih maju.
Tongkat komando bernama “Naga Raja” ini bermahkotakan ukiran kepala naga dengan mata blue safir dan batang tongkat dibuat khusus dengan kayu nagasari. “Naga Raja bermakna pemberian kekuasan. Ini tongkat leluhur kami serahkan kepada beliau (Jaya Wibawa) untuk memimpin Kota Denpasar,” kata AMD.
AMD pun memaparkan makna filosofis tongkat Naga Raja ini kaitannya dengan kepemimpinan atau seorang pemimpin. Tongkat bermahkotakan ukiran kepala naga bermakna seorang pemimpin yang mengayomi rakyatnya.
Sementara kepala tongkat dengan mata kepala blue safir (artinta mengarungi lautan luas) bermakna seorang pemimpin yang berwasan luas sekuat lautan/samudera.
Tongkat dengan batang kayu nagasari asli yang beraroma harum ini mengandung harapan agar seorang pemimpin memiliki nama harum, dicintai rakyatnya.
“Jadi harapannya beliau (Jaya Wibawa) jadi pemimpin yang mengayomi rakyat, berwawasan luas dan dicintai rakyat,” papar AMD.
Dalam kesempatan ini AMD juga menyerahkan Progam Milenial 4.0 yang dituangkan dalam buku “Milenial Bisa” dari Komunitas Anak Milenial Denpasar kepada paslon Jaya Wibawa.
Buku “Milenial Bisa” ini merupakan buah pemikiran generasi milenial Denpasar dan bagian visi misi serta progam AMD saat dirinya sempat mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Denpasar di Partai Golkar, Demokrat dan NasDem namun belum mendapatkan kesempatan dan rekomendasi dari partai. (kmb/balipost)