Abrasi di Pebuahan, Negara. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Masyarakat di pesisir Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara masih menunggu penanganan abrasi yang beberapa tahun ini semakin menggerus pantai. Kendatipun sebagain besar bangunan yang tergerus merupakan tempat usaha atau warung kuliner pantai (di tanah negara), namun belakangan abrasi terus mendekat ke permukiman warga.

Meskipun sudah banyak pejabat-pejabat baik Kabupaten, Provinsi hingga dari Pusat datang meninjau kondisi abrasi di pantai ini, penanganan masih nihil. Masyarakat lelah menunggu penanganan abrasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat itu meskipun sudah bertahun-tahun.

Baca juga:  Di Pesisir Pesinggahan, Rumah Warga Diterjang Ombak

Abrasi menggerus bangunan dan infrastruktur jalan. Termasuk memutus jalan penghubung antardusun di pantai tersebut.

Perbekel Banyubiru, Komang Yuhartono, ditemui akhir pekan lalu membenarkan masyarakat masih menunggu penanganan abrasi di Pantai Pebuahan itu. Sejak dirinya dilantik beberapa bulan lalu, pihaknya berupaya fokus untuk memberdayakan masyarakat di pesisir itu.

Secara infrastruktur memang mengalami kerusakan, namun potensi sumber daya manusia di Pebuahan sebagai salah satu ikon di Desa Banyubiru masih ada. “Meskipun didera abrasi, perekonomian dari sumber laut baik nelayan maupun warung tidak terpengaruh. Karena itu, kami di desa berupaya mengangkat potensi lokal disana di awal tahun lalu. Termasuk membangun pasar ikan di lokasi yang strategis. Tapi di pertengahan tahun kemarin lagi diterjang abrasi semakin parah,” tandas Perbekel.

Baca juga:  Hujan Dinihari, Sejumlah Lokasi di Denpasar Kebanjiran

Desa menurutnya juga telah membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk mengembangkan pariwisata kuliner pantai itu. “Pebuahan ini sudah menjadi ikon tempat di desa Banyubiru dengan warung kuliner pantai. Dan satu-satunya kendala adalah abrasi itu. Masyarakat sudah paham bahwa (penanganan) itu kewenangan pusat,” tambah Yuhartono.

Abrasi yang melanda pesisir Pebuahan ini sudah terjadi bertahun-tahun. Sejumlah bangunan sepanjang pinggir pantai nyaris habis tergerus. Sebagian besar merupakan warung-warung kuliner.

Baca juga:  Gubernur dan Mega Sudah Pikirkan Masa Depan Bali

Sejatinya lokasi bangunan warung-warung warga ini beberapa tahun lalu masih jauh dari bibir pantai. Kini di hari-hari biasa ombak sudah langsung menerjang areal bangunan. Bahkan di beberapa titik sudah menggerus jauh hingga memutus akses jalan. (Surya dharma)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *