TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan kembali melaporkan adanya korban jiwa COVID-19. Terdapat dua orang pasien asal Tabanan yang dicatatkan Minggu (27/9).
Dari riwayat keduanya, selain terkonfirmasi COVID-19, mereka juga memiliki penyakit penyerta seperti jantung dan pneumonia. Penambahan dua pasien meninggal kali ini menambah total jumlah pasien positif meninggal di Tabanan sebanyak 20 orang. Total kasus positif sebanyak 539 orang.
Dari data GTPP Tabanan yang dirilis Minggu sore, pasien pertama yakni laki-laki usia 62 tahun asal Desa Gubug Tabanan. Pasien sempat menjalani perawatan di RSUD Tabanan dengan penyakit penyerta Pneumonia.
Pasien kedua seorang perempuan usia 65 tahun asal Desa Kesiut, Kerambitan. Pasien ini sebelumnya menjalani perawatan dan karantina di RSPTN Udayana serta memiliki penyakit penyerta jantung. “Benar, ada tambahan dua kasus pasien positif COVID-19 meninggal masuk dalam laporan hari ini, termasuk juga ada penambahan kasus positif baru sebanyak lima orang,” beber Juru Bicara GTPP Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Lima pasien terkonfirmasi positif baru tersebut, salah satunya perempuan usia 28 tahun asal Desa Banjar Anyar Kediri dalam kondisi hamil. Pasien kini sudah menjalani perawatan di RS Sanglah Denpasar, lantaran suspek menjadi konfirmasi.
Selanjutnya laki-laki usia 64 tahun alamat Desa Pangkung Karung, Kerambitan dengan gejala demam dan batuk dan kini sudah dirawat di RSUD Tabanan. Ketiga, laki-laki usia 63 tahun alamat Desa Batuaji Kerambitan juga disertai gejala demam dan batuk dan kini di UPTD RS Nyitdah Kediri.
Sedangkan pasien keempat adalah seorang ibu rumah tangga yang operasi cesar. Perempuan berusia 28 tahun ini saat di-swab, hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19. Ia merupakan warga Banjar Anyar Sari, Kediri.
Pasien baru lainnya adalah laki-laki usia 45 tahun asal Marga gejala sesak dan dirawat di RSUD Tabanan.
“Jumlah terpapar baru kali ini ada sebanyak lima orang, di sisi lain ada kabar baik dimana ada tujuh pasien telah dinyatakan sembuh. Jadi kami harap tiap harinya jumlah yang sembuh bisa lebih banyak lagi, dan Astungkara tidak akan ada lagi tambahan, sehingga Tabanan tidak lagi masuk zona merah, mari perangi bersama virus ini dengan tetap disiplin pelaksanaan protokol kesehatan,” sarannya. (Puspawati/balipost)