DENPASAR, BALIPOST.com – Angka lakalantas di Bali masih tinggi yakni 1.350 dari Januari hingga pertengahan September 2020. Ironisnya yang terlibat lakalantas tersebut tidak sedikit anak-anak.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Direktur Lantas (Dirlantas) Polda Bali Kombes Pol. Indra. Dirlantas Kombes Indra beberapa waktu lalu menyoroti kadang-kadang para orangtua mengabaikan situasi ini dan anaknya diberi kebebasan mengendarai kendaraan, padahal belum boleh karena di bawah umur. “Kalau anaknya tabrakan baru nangis. Jika motornya ditahan baru merengek-rengek. Beli motor kan pakai duit dan bukan untuk dirusak atau ditabrakkan begitu saja,” tegasnya.

Baca juga:  Tabrak Truk Parkir, Warga Papua Meninggal

Selain itu kadang-kadang karena terburu-buru, pengendara kendaraan mengabaikan rambu lalulintas sehingga terjadi kecelakaan. Menurut Indra, bolehlah mengejar waktu tapi keselamatan itu lebih penting. “Terkadang mereka mengabaikan keselamatan hanya untuk mengejar waktu. Kita juga meminta masyarakat bisa mengatur waktu saat beraktivitas sehari-hari, sehingga tidak buru-buru di jalan. Ini juga yang sering diabaikan masyarakat kita,” ungkapnya.

Karena pandemi COVID-19, kata mantan Kepala SPN Riau ini, arus lalulintas di Bali masih normal. Berbeda bila Bali normal banyak tamu mancanegara dan domestik, pasti macet.

Baca juga:  Hingga Agustus, Puluhan Korban Meninggal Lakalantas

Oleh karena itu, pihaknya akan mengimbau masyarakat supaya tertib berlalu lintas dan mengutamakan keselamatan. Tujuannya untuk melindungi jangan sampai masyarakat agar tidak menjadi korban lakalantas karena kelalaian. “Mereka jadi korban (lakalantas) karena pelanggaran yang dilakukan. Apalagi banyak yang meninggal. Kami berharap adanya kesadaran masyarakat untuk terus tertib lalulintas,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *