Deputi GM Telkon Witel Denpasar menyerahkan kenang-kenangan pada dewan juri. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Telkom Witel Denpasar mengikuti penilaian BUMN CSR Award dari DPD RI pada Selasa (29/9). Setelah melakukan presentasi, Telkom menunjukkan bukti–bukti pemberian CSR kepada dewan juri.

Deputi GM Telkom Witel Denpasar I Gusti Gde Donny Wardhana mengatakan, Telkom telah mengikuti penilaian penghargaan ini sebanyak dua kali dan tahun ini merupakan yang ketiga kalinya. Di tahun pertama dan kedua, Telkom berhasil meraih predikat gold. “Kegiatan CSR merupakan  kegiatan rutin perusahaan, program tahunan rutin yang kita lakukan sehingga relatif persiapan khusus tidak ada, karena kita menyelenggarakan sesuai dengan amanat perusahaan,” ujarnya.

Baca juga:  Kurir Narkoba Divonis 15 Tahun Penjara

Telkom memiliki beberapa jenis CSR baik di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan lingkungan, serta keagamaan. Apalagi di masa pandemi, CSR dari Telkom difokuskan untuk membantu penanganan pandemi.

Tercatat, telah dua kali Telkom menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke RSUP Sanglah, baik dalam bentuk masker, hand sanitizer, dan gown. Telkom juga menyerahkan CSR di bidang pendidikan seperti pemberian fasilitas belajar berupa komputer, bantuan internet, dll.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Harap Bali Bisa Jadi “Hub” Perkenalkan Pariwisata Indonesia

“CSR yang kami berikan ada yang bentuknya bina lingkungan, juga ada ke rumah ibadah, sosial, dampak pandemic juga kami memberikan CSR berupa APD dan sembako, pada bidang pendidikan kami memberikan bantuan computer dan internet,” bebernya.

Ia berharap, CSR yang disalurkan setiap tahun ada peningkatan baik dari sisi nilai maupun jumlah. Ia pun optimis tahun ini dapat menerima predikat yang lebih baik dari BUMN CSR Award ini.

Baca juga:  Dari Gubernur Koster Raih Penghargaan Jasa Bakti hingga Anak Bendesa Ungasan Tewas

Salah satu dewan juri, IB Putu Sudiarta mengatakan, penilaian yang dilakukan hanya mengkonfirmasi program CSR tahun 2020 yang disusun dengan implementasinya. Ada 18 poin indikator yang dinilai dengan tiga poin penilain pokok yaitu sosial, ekonomi, lingkungan. “Masing-masing sudah ada poin-poin pertanyaan atau konfirmasi yang harus kita tanyakan kepada BUMN yang bersangkutan,” ujarnya. (bns/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *