Konjen RRT di Denpasar, Zhu Xinglong. (BP/Istimewa)

Oleh Zhu Xinglong

Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga yang penting bagi satu sama lain. Persahabatan kedua negara bersejarah panjang dan semakin kokoh seiring berjalannya waktu. Memasuki abad ke-21, hubungan Tiongkok dan Indonesia mengalami lompatan bersejarah dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif. Menghadapi kondisi internasional yang semakin rumit dan tantangan pandemi Covid-19, Tiongkok dan Indonesia saat ini membutuhkan solidaritas dan kerja sama yang lebih kuat dari sebelumnya.

Bagi saya, merupakan sebuah kehormatan sekaligus tangung jawab yang besar untuk menjabat sebagai Konsul Jenderal RRT di Denpasar pada masa istimewa ini. Tahun ini menandai 71 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok sekaligus 70 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Tiongkok dan Indonesia. Melihat kembali perjuangan dan pencapaian luar biasa Tiongkok, tidak hanya membuat kami semangat dan bangga, tetapi juga dapat memperkuat rasa percaya diri Tiongkok dan Indonesia untuk bergandengan tangan mengatasi pandemi Covid-19.

Perjalanan 71 tahun Tiongkok penuh prestasi. Ratusan juta masyarakat Tiongkok dengan gigih mengatasi berbagai rintangan dan akhirnya menciptakan keajaiban perkembangan perekonomian pesat dan stabilitas sosial dalam jangka panjang. Tiongkok telah berkembang dari miskin menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, dari situasi serba kekurangan berkembang menjadi satu-satunya negara industri manufaktur besar yang mempunyai sistem industri yang lengkap. Tiongkok kini telah menjadi mitra dagang terbesar bagi lebih dari 130 negara dan kawasan di dunia. Dalam belasan tahun berturut-turut Tiongkok memberikan kontribusi dengan persentase lebih dari 30% terhadap pertumbuhan perekonomian global. Taraf kehidupan masyarakat Tiongkok juga meningkat secara signifikan. GDP per kapita melonjak dari puluhan dolar AS pada 1949 menjadi lebih dari 10.000 dolar AS pada 2019. Lebih dari 850 juta orang terangkat dari kemiskinan dan usia harapan hidup naik dari 35 tahun menjadi 77 tahun.

Baca juga:  Memelihara Nasionalisme di Tengah Krisis

Perjalanan 71 tahun Tiongkok juga penuh tantangan. Partai Komunis Tiongkok telah memimpin rakyat Tiongkok mengeksplorasi dengan giat dan membuka sebuah jalan Sosialisme berkarakteristik Tiongkok. Sejarah telah berulang kali membuktikan, ini merupakan jalan yang tepat bagi Tiongkok yang sedang berjuang menuju kemakmuran negara, kebangkitan bangsa dan kebahagiaan masyarakatnya. Kami bangga terhadap pencapaian dan jalan yang kami pilih dan mempunyai keyakinan penuh akan masa depan perkembangan negara kami. Siapa pun dan kekuatan mana pun yang mencoba memaksakan niatnya kepada Tiongkok secara bullying, yang mengubah arah kemajuan Tiongkok dan menghalangi upaya rakyat Tiongkok untuk menciptakan kehidupan yang indah, rakyat Tiongkok mutlak tidak setuju. Menghadapi situasi internasional yang semakin rumit, Tiongkok senantiasa menjadi pembangun perdamaian dunia, penyumbang perkembangan global dan pelindung tatanan internasional.

Tiongkok juga aktif menggerakkan pembangunan hubungan internasional tipe baru dengan kerja sama win-win pada intinya serta pembangunan komunitas senasib dan sekepentingan umat manusia. Ke depannya kami akan memperluas permintaan domestik dan menjadi lebih terbuka untuk dunia. Kami akan berbagi keuntungan dari perkembangannya dengan negara-negara lain dan mendorong perkembangan bersama dunia dengan perkembangan sendiri.

Tahun 2020 merupakan tahun yang istimewa dalam perjalanan perjuangan Tiongkok menuju kebangkitan bangsa. Di bawah kepemimpinan kuat Partai Komunis Tiongkok dengan Presiden Xi Jinping sebagai intinya, 1,4 miliar masyarakat Tiongkok bersatu padu menunjukkan rasa tanggung jawab sosial yang besar serta secara disiplin dan kolektif menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga:  Triwulan Ini Pasti Positif

Dengan ini Tiongkok akhirnya mampu mengerahkan semua kekuatan dalam membangun tembok besar melawan pandemi Covid-19. Saat ini Tiongkok telah mencapai kemenangan besar dalam pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.

GDP Tiongkok pada kuartal kedua tumbuh 3,2% yang menjadikan Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi pertama yang mengalami pertumbuhan ekonomi kembali sejak pandemi. Ini juga menjadi dorongan besar untuk pemulihan perekonomian global. Selain itu, tahun ini Tiongkok akan mencapai tujuan pengentasan kemiskinan yang ditetapkan dalam Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan 10 tahun lebih cepat dari jadwal, meraih kemenangan sempurna dalam perang melawan kemiskinan dan mencapai tujuan membangun masyarakat makmur secara menyeluruh. Kemiskinan absolut yang telah melanda Tiongkok selama ribuan tahun akan berakhir.

Tahun ini juga merupakan tahun yang istimewa dalam perkembangan hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia. Sejak pandemi Covid-19 mewabah, masyarakat Tiongkok dan Indonesia bahu-membahu saling membantu dan persahabatan kedua negara semakin erat. Presiden Xi Jinping melakukan tiga kali panggilan telepon dengan Presiden Joko Widodo dan mencapai konsensus penting mengenai kerja sama pengendalian pandemi serta pemulihan ekonomi.

Pemerintah, perusahaan dan semua lapisan masyarakat kedua negara secara aktif bergerak dalam pengadaan bantuan alat medis serta berbagi pengalaman pencegahan dan pengendalian pandemi. Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru pencegahan dan pengendalian pandemi, Tiongkok dan Indonesia telah membentuk “jalur cepat” untuk mempermudah perpindahan orang dan memulai kerja sama di bidang pengembangan dan pembelian vaksin.

Kami pun tidak lupa bahwa pemerintah dan masyarakat Bali menyampaikan dukungannya terhadap Tiongkok dalam bentuk donasi, pameran, surat dan doa pada tahap awal pandemi. Tiongkok juga dapat merasakan pandemi yang terjadi di Provinsi Bali dan beberapa waktu lalu telah menyumbangkan sejumlah peralatan medis dan sembako kepada Bali. Ke depan, Tiongkok bersedia terus memberikan dukungan sesuai kebutuhan Provinsi Bali dalam memerangi pandemi ini.

Baca juga:  Revolusi Industri 4.0 di Tengah Bonus Demografi

Pandemi Covid-19 tidak mengenal batas negara. Dunia kini adalah komunitas senasib sepenanggungan manusia. Komunitas internasional hanya dapat mengatasi pandemi ini melalui solidaritas dan kerja sama. Tiongkok akan senantiasa memperkuat kerja sama dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi dengan negara-negara termasuk Indonesia, bergotong royong untuk memenangkan perang melawan pandemi ini.

Meskipun baru menjabat sebagai Konsul Jenderal RRT di Denpasar, saya dapat merasakan persahabatan masyarakat Bali terhadap Tiongkok dan masyarakat Tiongkok serta harapannya agar kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia semakin erat, baik pejabat pemerintah, tokoh agama, wartawan maupun rekan-rekan lokal.

Saya sangat terkejut dan terharu ketika teman Bali menceritakan kisah cinta antara gadis Tiongkok Kang Cing Wie dan Raja Bali Jaya Pangus serta sejarah persahabatan antara Tiongkok dan Bali. Ke depannya, saya akan bergandengan tangan dengan semua lapisan masyarakat Bali, NTB dan NTT untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama Tiongkok dan Indonesia di berbagai bidang, sehingga hubungan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia terus meningkat dan persahabatan masyarakat kedua negara semakin erat.

Tanggal 1 Oktober tahun ini bertepatan dengan festival tradisional yang sangat penting di Tiongkok, yaitu Festival Pertengahan Musim Gugur, yang merupakan hari raya berkumpulnya anggota keluarga. Dalam kesempatan ini, kami mendoakan teman-teman Tiongkok dan Indonesia yang berada di Provinsi Bali, NTB dan NTT agar senantiasa bahagia dan sehat selalu!

Konsul Jenderal RRT di Denpasar

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *