Ilustrasi. (BP/tomik)

BANGLI, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli mencatat ada 11 desa dari 72 desa/kelurahan di Kabupaten Bangli yang sampai saat ini masih terbebas dari COVID-19. Artinya belum ditemukan adanya kasus positif COVID-19 di sebelas desa itu.

Adapun kesebelas desa tersebut yakni Batur Utara, Banua, Bayung Cerik, Belandingan, Binyan, Gunung Bau, Katung, Kutuh, Lembeyan, Manikliu, dan Mengani. Semuanya berada di Kecamatan Kintamani.

Menurut Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa jika dilihat dari adanya faktor imported case (kasus positif corona yang sumber penularannya dari luar negeri), kesebelas desa itu punya peluang. Demikian juga dari faktor wilayah, kesebelas desa itu ada peluang terjadi kasus karena tidak semuanya ada dalam posisi jauh dari desa lainnya yang terpapar.

Baca juga:  Muncul Kluster di Madrasah, Jepara Hentikan PTM Semua Jenjang Pendidikan

“Jadi dilihat dari faktor wilayah imported case dan wilayah, semuanya sebenarnya berpeluang. Saya ambil kesimpulan bahwa kesebelas desa itu nihil kasus mungkin karena masyarakat di sana lebih disiplin menerapkan standar protocol kesehatan pencegahan Covid-19,” terangnya.

Karenanya, menurutnya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan sangat perlu dilakukan semua masyarakat. Guna memutus rantai penyebaran Covid-19. “Mudah-mudahan kesebelas desa itu seterusnya tidak ada terlaporkan adanya kasus positif,” ujarnya.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Tambah Dua Slot Maskapai Asing

Dirgayusa menyebutkan sesuai data terakhir, total jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangli telah mencapai 742 kasus. Dengan jumlah yang dirawat sebanyak 33 orang.

Kasus positif didominasi angka usia produktif yakni usia 17-65 tahun. Prosentasenya mencapai 70 persen. Kebanyakan yang terkonfirmasi positif, berjenis kelamin laki-laki. “Yang paling rendah prosentasenya usia anak-anak,” jelasnya.

Mengacu data tersebut, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian (Kominfosan) Kabupaten Bangli itu pun menghimbau masyarakat terutama usia produktif untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kalau tidak terlalu penting, jangan keluar rumah. “Tingkat aktivitas di luar rumah masyarakat usia produktif kan cukup tinggi. Jadi apabila beraktivitas ke luar rumah sangat diperlukan menerapkan protokol kesehatan dengan semaksimal mungkin, seperti memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan,” kata Dirgayusa.

Baca juga:  Balitbangkes Belum Umumkan Hasil Uji Lab Empat PDP di RSUD Buleleng

Disampaikan juga bahwa saat ini Kabupaten Bangli berada di zona oranye. Setelah sebelumnya sempat ada dalam zona merah. “Mengenai desa-desa di Bangli sekarang kebanyakan sudah zona kuning. Yang orange hanya beberapa saja,” imbuhnya. (Dayu Rina/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *