MANGUPURA, BALIPOST.com – Petani bunga pacar air yang membuang hasil panennya lantaran harga jual anjlok viral di media sosial (Medsos). Foto yang diunggah Kamis (1/10) terlihat bunga pacar yang masih segar ditaburkan sebagai pupuk.
Dalam unggahan tersebut berisi dengan keterangan foto “begini nasib petani bunga pacar (pacah) di daerah Sembung, Mengwi. Bunga yang sangat bagus dan baik untuk canang, karena kondisi sekarang, hanya dijadikan sebagai pupuk organik. Semoga ada solusi bagi mereka-mereka yang berjuang di tengah pandemi seperti ini.”
Kadis Pertanian Badung, I Wayan Wijana saat dikonfirmasi Senin (5/10) mengatakan belum mendapat laporan adanya petani bunga mengeluhkan hasil panennya. Namun demikian, pihaknya tak mau tinggal diam dan meminta jajaranya menelusuri kebenaran informasi tersebut.
“Penelusuran kami tidak ada petani yang membuang bunga ini, karena masih ada harga, kemungkinan dibuang oleh pedagang yang membeli saat harga lebih mahal dari harga sekarang dan kondisinya sudah tidak segar lagi,” ungkapnya.
Namun demikian, pihaknya tidak menampik jika harga bunga anjlok pascahari Raya Kuningan. Berdasarkan informasi harga pasar bunga pacar ditingkat petani saat ini bekisar Rp 3.000 per Kg hingga Rp 5.000 per Kg. Sedangkan, saat hari raya bisa mencapai Rp 25.000.
“Harga bunga pacar kebetulan saat ini permintaan kecil, karena upacara keagamaan baru saja berlalu otomatis harga akan turun,” ujarnya.
Pihaknya juga mengakui, harga pertanian sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar, sehingga sulit untuk dikontrol. “Memang harus kami akui fluktuasi produk pertanian itu sangat tinggi. Jika permintaan tinggi harga akan meningkat,” pungkasnya. (Parwata/balipost)