MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali, khususnya Badung menjadi salah satu lokasi yang dijadikan tempat simulasi penyuntikan vaksin COVID-19. Untuk tempat digelarnya simulasi ini, Kementerian Kesehatan RI melakukan peninjauan Puskemas Abiansemal I di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Senin (5/10).
Kehadiran pusat ini menyusul terpilihnya puskesmas tersebut sebagai tempat pelaksanaan program simulasi penyuntikan vaksin COVID-19.G/ Guna memastikan tempat dan fasilitas yang ada di Puskemas Abiansemal I, Kementrian Kesehatan mengutus Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr M Budi Hidayat melihat langsung Puskemas Abiansemal I.
Kehadiran Kemenkes di Puskesmas I Abiansemal didampingi Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana dan Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta serta Kepala OPD terkait. Selain mengecek kesiapan puskesmas, Budi juga menyempatkan diri melihat jalanya simulai alur terkait pemberian vaksin mulai dari pendaftaran hingga pascapenyuntikan.
Ia mengapresiasi simulasi yang dilakukan telah sesuai standar, baik dari ruang vaksinasi ke ruang observasi. “Simulai kali ini sudah bagus, sudah sesuai standar, mulai dari dari mulai pendaftaran sampai pemeriksaan suhu lalu menuju ruang vaksinasi, dari ruang vaksinasi ke ruang observasi, semua sudah bagus,” ungkapnya.
Terkait pertimbangan memilih Bali untuk program simulasi penyuntikan vaksin COVID-19, ia menegaskan karena Bali sebagai daerah wisata. Selain Bali, pihaknya juga menetapkan Kota Bogor sebagai tempat simulasi.
“Kalau Bogor dekat dengan Jakarta. Sedangkan Bali karena sebagai daerah pariwisata. Jadi kita ingin meyakinkan masyarakat dunia bahwa Bali aman,” tegasnya.
Dikatakan, sesuai perencanaan bila tidak ada halangan, program simulasi penyuntikan vaksin COVID-19 bakal dilakukan pada awal Januari 2021. Terkait apakah pemilihan dua tempat ini telah final, M Budi Hidayat belum berani memastikan.
Sebab, keputusan ada di pimpinan. “Final tidaknya sedang kita siapkan. Ini akan pastikan dulu baru kita akan lapor ke pimpinan,” pungkasnya. (Parwata/balipost)