TABANAN, BALIPOST.com – Hujan lebat yang kerap mengguyur belakangan ini mengakibatkan sejumlah bencana di Tabanan. Salah satu daerah yang rawan bencana itu adalah Desa Wongaya Gede menuju Jatiluwih, Penebel.
Seperti yang terjadi pada Minggu (4/10) malam, hujan lebat yang mengguyur mengakibatkan sejumlah bencana di daerah itu. Dari data BPBD Tabanan, ada tiga titik lokasi kejadian. Beruntung tidak sampai ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Hanya saja jalur dari Desa Wongaya Gede menuju Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel sempat tertutup lantaran tertimbun material longsor selama 5 jam.
Perbekel Desa Wongaya Gede I Nengah Bagiada saat dikonfirmasi mengatakan, proses evakuasi material longsor tanah sawah setinggi 10 meter dan menutup jalur Desa Wongaya Gede menuju Desa Jatiluwih selesai dilakukan pukul 16.00 WITA menggunakan alat berat. Dimana ketebalan longsor tutup badan jalan mencapai 60 meter dengan panjang material tutup jalan sepanjang 2 meter. “Evakuasi dimulai pukul 09.00 wita, hanya saja karena pakai alat manul jadi lama, akhirnya kami minta bantuan BPBD untuk membawa alat berat evakuasi longsor,” bebernya.
Sementara itu, Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika menjelaskan, seluruh bencana alam sudah ditindaklanjuti oleh tim TRC BPBD Tabanan dengan melibatkan masyarakat, TNI dan Polri. Baik kejadian Senin pagi dan Minggu malam seluruhnya sudah ditangani. “Kami tangani secara gotong royong,” ujarnya.
Selain longsor, bencana lainnya seperti pohon cempaka tumbang menimpa kabel listrik di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, pada Senin (5/10) pagi sekitar pukul 07.15 WITA. Pohon menimpa Pelinggih Bale Atep di Pura Puncak Sari di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Selain menimpa pelinggih ranting pohon berdiameter 20 centimeter juga menimpa penyengker pura sepanjang 10 meter. (Puspawati/balipost)