Inda Trimafo. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Membudayakan protokol kesehatan (prokes) bisa dimulai dari level yang terdekat dan yang paling kecil yaitu rumah tangga. Caranya dengan selalu menyiapkan fasilitas prokes dasar, seperti air mengalir, sabun pencuci tangan dan lap.

Selain itu, jugadengan selalu menjaga kebersihan alat makan dan pakaian. Melakukan disinfektan pada tempat duduk yang sering digunakan bergantian, dan menjaga rumah dalam kondisi jendela terbuka agar sirkulasi udara lancar. Terutama rumah yang ada AC agar sesekali dibuka dan mendapat cahaya matahari.

Baca juga:  Ini Sebabnya, Anggota dan Staf DPRD Buleleng Jalani Test Swab

Anggota DPRD Badung Inda Trimafo Yuda menegaskan, rumah menjadi sangat rentan karena anak-anak masih belajar dari rumah. Rumah mesti dalam keadaan bersih dan steril.

Sementara membudayakan prokes dalam lingkup yang lebih besar, misalnya di tempat usaha atau tempat bekerja dengan mewajibkan karyawan selalu membawa alat pelindung diri (APD), seperti masker dan hand sanitizer. Juga menyiapkan fasilitas prokes di perusahaan tersebut.

Inda Trimafo menambahkan, pemerintah juga harus tegas dalam law enforcement bahkan memberikan hukuman bagi para pelanggar prokes. Pemerintah juga harus memberikan contoh kepada masyarakat. Selain penerapan prokes yang ketat, pemerintah juga harus memberikan pengertian serta edukasi kepada masyarakat, pentingnya menerapkan prokes dan bahayanya jika tidak menerapkan.

Baca juga:  Libur Lebaran Bisa Jadi Pintu Masuk COVID-19 Varian India ke Bali, Pertimbangkan Matang Dibukanya Kunjungan Wisata

Misalnya dengan tidak menggunakan masker dengan konsisten akan mudah terinfeksi dan mengifeksi orang-orang di sekitarnya. “Tidak dengan menakut-nakuti, tapi memberikan pengertian sehingga mereka menerapkan prokes dengan kesadaran. Itu jauh lebih baik,” tegasnya.

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung tujuh bulan lebih ini, namun masih banyak yang belum menerapkan prokes. Menurut Inda Trimafo, hal itu karena kurangnya pemahaman sebagian masyarakat.

Mereka masih malas menerapkan prokes karena merasa tidak nyaman. “Mereka juga kerap meremehkan prokes ketika berhadapan dengan orang yang sering bertemu dengannya, padahal mereka tidak tahu dengan siapa sebelumnya orang tersebut melakukan kontak,” katanya menyesalkan. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Bali Masih Laporkan Ratusan Kasus Baru, Dua Zona Merah Catat 3 Digit Tambahan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *