Dasi Astawa. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dunia kampus dengan civitas akademika adalah kumpulan SDM cerdas dan kalangan intelektual. Mereka ini mesti menjadi agent of change atau pelopor perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjalankan protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19 di tingkat keluarga, kampus dan masyarakat.

Kalangan intelektual ini tak hanya menjadi bagian dari masyarakat, melainkan menjadi panutan dan teladan dalam menjalankan prokes Covid-19. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII (Bali, NTB dan NTT) Prof. Nengah Dasi Astawa, S.E., M.Si. menegaskan hal itu, Rabu (7/10).

Dasi Astawa meminta warga kampus segera mengambil peran strategis dalam menekan angka kasus Covid-19 di Bali dan nasional. Dikatakan, kekuatan kampus di Bali sangat besar dan strategis dengan SDM dari mahasiswa, dosen, pimpinan dan karyawan mencapai puluhan ribu orang.

Baca juga:  Duplikasi Jembatan Tukadaya Dianggarkan Tahun Ini

“Kampus dan civitas akademikanya tidak hanya sebatas memberi contoh, tetapi menjadi contoh dalam perubahan perilaku dalam mengendalikan Covid-19. Mereka wajib menjadi agen pembangunan dan perubahan termasuk menangani Covid-19 bersama komponen lain dan pemerintah,” katanya.

Dasi Astawa yang juga anggota Satgas Covid-19 Bali ini menambahkan, warga kampus tak sekadar membagi masker dan menyemprotkan disinfektan, namun menjadi pionir dan garda terdepan, terutama kampus yang memiliki prodi kesehatan untuk terlibat secara nyata dalam mengendalikan Covid-19.

Baca juga:  Kampanyekan Pola Hidup Sehat, Taati Prokes 3M

Ia meminta kampus wajib menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat di sekitarnya dan masyarakat luas untuk menjadikan prokes Covid-19 sebagai bagian dari kehidupan era baru secara masif, terstruktur dan sistematis di masyarakat. Kampus dalam kondisi ini fokus dalam melakukan penelitian dan pengabdian, baik secara virtual maupun konvensional memfokuskan topik yang berkaitan dengan Covid-19 dan dampak ikutannya. “Kata kuncinya yakni disiplin menjalankan prokes Covid-19, ikuti aturan dan SE Gubernur serta menjadi contoh dalam perubahan perilaku,” tegasnya.

Perubahan perilaku ini, katanya, dimulai dari tingkat keluarga di mana insan kampus menjadi teladan tetap menggunakan masker ketika berbicara dengan anggota keluarga sekalipun. Hindari kerumunan karena kerumunan menjadi potensi kita terpapar Covid-19.

Baca juga:  Gubernur Koster Resmi Buka Bali DigiFest 2022, Langkahnya Diapresiasi Menteri Monoarfa

Sebab, jika satu keluarga terpapar, semua anggotanya akan repot dan menjalani perawatan intensif. Di masyarakat juga demikian, kaum intelektual ini diharapkan memberi contoh dan menjadi contoh perubahan perilaku.

Sebagai seorang pendidik, Dasi Astawa mengingatkan bahwa dengan adanya kasus Covid-19 ini menjadikan para guru dan dosen lebih kreatif dan inovatif, karena kasus ini merupakan hal yang baru dan telah membuat banyak perubahan dalam berbagai hal. ‘’Kita harus berdamai dengan Covid-19, namun kita megendalikan melalui perubahan perilaku,’’ katanya. (Sueca/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *