Tembok pagar SD di wilayah Tabanan yang tak luput dari terjangan hujan deras, Sabtu (10/10). (BP/Ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur Bali khususnya kabupaten Tabanan, Sabtu (10/10) tidak hanya merusak fasilitas umum dan sebagian rumah warga, namun juga merusak sejumlah bangunan fasilitas pendidikan. Dimana dari data yang dihimpun Dinas Pendidikan kabupaten Tabanan, setidaknya ada tiga sekolah yang melaporkan terkena dampak dari hujan dengan instensitas tinggi tersebut.

“Ada tiga laporan yang masuk ke kami, untuk nantinya ditindaklanjuti ke BPBD mengingat kejadian ini dikarenakan bencana alam,” beber Kepala Dinas Pendidikan I Nyoman Putra, saat dikonfirmasi Minggu (11/10).

Lanjut dikatakannya, terkait dengan laporan kerusakan di tiga sekolah tersebut, beruntung hanya sebatas pagar tembok sekolah, jadi tidak sampai merusak ruang kelas maupun gedung sekolah. Tiga sekolah tersebut yakni SD 1 Geluntung kecamatan Marga dan SD 1 Meliling Kerambitan serta TK Negeri Pembina di Jambe Tabanan. Bahkan, pihaknya saat ini masih menunggu informasi dari masing-masing korwil untuk laporan lebih lanjut pada sekolah-sekolah yang lain.

Baca juga:  SD 2 Panjer Masih Terendam

“Sementara laporan yang kami terima hanya itu, mudah mudahan tidak ada lagi, dan kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD serta akan segera bersurat untuk melaporkan kejadian akibat hujan sejak Jumat malam sampai Sabtu kemarin,” terangnya.

Dihubungi terpisah, BPBD Tabanan melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, I Putu Trisna Widiatmika mengatakan, hingga Minggu (11/10) siang sudah mulai ada penambahan laporan dari masyarakat yang terkena dampak dari hujan deras disertai banjir, Sabtu (10/10). Dimana total laporan kini menjadi 57 laporan, dengan rincian kerusakan pemukiman sebanyak 22 titik dan 34 titik kerusakan fasilitas umum.

Baca juga:  Merebak di Wuhan, Coronavirus Tipe Baru yang Progresif

Untuk pemukiman laporan yang masuk seperti sejumlah rumah warga yang tenggelam di wilayah desa Bajera, kecamatan Selemadeg, rumah tertimpa longsor, penyengker dan senderan rumah longsor tersebar di sejumlah kecamatan, maupun 28 rumah warga terendam banjir di perumahan Sanggulan Kediri.

Sedangkan untuk fasilitas umum dengan laporan tingkat kerugian sampai ratusan juta rupiah seperti wantilan di pantai Soka, desa Antap Selemadeg, Pelinggih Dukuh Khayangan Dalem banjar Bongan Puseh longsor/hanyut, tembok penyengker dan bale Piyasan Pura Beji Mertasari di desa Denbantas, jembatan ambruk di desa Lumbung Selemadeg Barat, jalan penghubung terminal Kediri dengan banjar Sanggulan putus, dan lainnya. “Data ini masih terus kami perbarui, karena kami masih menunggu informasi lainnya dari para camat ataupun masyarakat yang memang belum melaporkan ke BPBD,” ujar Trisna. (Puspawati/Balipost)

Baca juga:  Beri Kuliah Umum di STAHN Mpu Kuturan, Koster Semangati Gen Z
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *