GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Gianyar pada Sabtu (10/10), tidak hanya memicu bencana alam. Namun juga meningkatkan derasnya aliran air di Loloan Pantai Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar. Alhasil, senderan dan pelinggih yang berada di pinggir loloan tersebut ambruk, tersapu derasnya aliran air menuju laut. Kondisi ini dibenarkan Perbekel Tulikup, I Made Ardika, Minggu (11/10).
Ardika mengatakan posisi senderan tersebut berada sisi timur Pantai Siyut, yang menjadi perbatasan antara Pantai Siyut dengan Pantai Tegal Besar, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Aliran air di Loloan itu pun cukup deras, khususnya pasca hujan pada Sabtu. “Posisi senderan yang ambruk tersebut berada di sebelah timur Pantai Siyut, yang berbatasan dengan Pantai Tegal Besar,” ujarnya.
Derasnya aliran air diloloan tersebut, tidak hanya menyapu senderan, tetapi juga pelinggih yang ada di lokasi tersebut. Dikatakan pelinggih itu sebelumnya dibangun oleh pihak Desa Tulikup. “Memang di sekitar senderan itu juga ikut ambruk. Termasuk ada satu palinggih yang ikut ambruk, itu dulu dibangun oleh Desa,” ujarnya.
Ardika menegaskan sebelumnya aliran air di Loloan tersebut, belum pernah sampai sederas ini. Apalagi sampai menyeret senderan yang sudah cukup lama dibangun. “Karena hujan debit air cukup besar, senderan tersebut mungkin tidak cukup kuat menahan debit air yang cukup besar hingga ambruk,” katanya.
Selain senderan itu, Ardika memastikan belum ada lagi kerusakan yang ditumbulkan akibat cuaca ekstrem ini, khususnya di wilayah Pantai Siyut. “Kalau di wilayah kami hanya itu saja, tapi di sebelah timurnya yakni di Pantai Tegal Besar ada akses jalan yang jebol. Tapi itu bukan wilayah kami,” katanya.
Sementara itu untuk menyikapi kerusakan yang terjadi, pihaknya akan segera melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Kabupaten Gianyar. Pihaknya berharap ada penanganan lebih lanjut dari kondisi ini. “Mengingat hari ini Minggu, jadi kami akan laporkan besok hari Senin (12/10) ke BPBD,” tandasnya. (Manik Astajaya/Balipost)