DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan lebat melanda sejumlah wilayah di Bali, Sabtu (10/10) lalu. Beberapa daerah pun mengalami dampak bencana, seperti tanah longsor, pohon tumbang, jembatan jebol, jalan amblas, dan banjir rob. BMKG Wilayah III Denpasar menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. Sebab, wilayah Bali tengah memasuki periode pancaroba/peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, mengatakan wilayah Bali saat ini tengah memasuki periode pancaroba/peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) berada di NINO 3.4:-0.72 yang berarti signifikan terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia, termasuk Bali. Selain itu, MJO sedang berada di kuadran 5, sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.
Tidak hanya itu, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali yang berkisar antara 26-29C (masih hangat) memberikan kontribusi penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan. Sementara itu, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 mb (5.800 m).
Oleh karena itu, hingga 13 Oktober 2020 diprediksi sebagian besar wilayah Bali masih berpotensi dilanda hujan ringan – sedang, bahkan lebat. “Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem ini,”tegas Taufik Gunawan, Minggu (11/10). (Winata/Balipost)