Situasi pengambilan gambar rekaman video kejuaraan petanque. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – UKM petanque Undiksha Singaraja menggelar kejuaraan petanque terbuka bertajuk ‘Petanque Shooting Offline Competition 2020’ secara virtual, pada 1 Oktober sampai dengan 10 November. Oleh karena turnamen ini bersifat terbuka, maka pesertanya bisa dari provinsi lain, termasuk dari mancanegara.

Panpel menyusun agenda pendaftaran online dan registrasi 1 Oktober – 23 Oktober. Selanjutnya, batas akhir pengiriman video shooting game virtual dan shooting free style pada 23 Oktober. Panitia juga memutuskan 8 peserta terbaik pada 26 Oktober, kemudian pengumuman cara kompetisi untuk fase final kepada 8 pemain terbaik 27 Oktober.

Baca juga:  Dukung UMKM dan Sambut HUT ke-79 RI, Diskop UKMP Badung Gelar Jumat Ceria

Agenda panitia berikutnya, batas akhir pengiriman video yang dilakukan 8 pemain terbaik pada 4 November. Berikutnya, pengumuman 4 pemain terbaik 7 November. Acara selanjutnya, mempersiapkan penghargaan 8 – 9 November, disusul upacara penghargaan 10 November, bertepatan Hari Pahlawan. Sementara, nomor yang dipertandingkan terdiri atas shooting game dan free style.

Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Bali, Nyoman Yamadhiputra, di Denpasar, Senin (12/10) menerangkan, pihaknya mengapresiasi UKM petanque Undiksha yang mampu menyelenggarakan turnamen di tengah pandemi covid-19. Hal ini menandakan pembinaan dan latihan tetap rutin dilaksanakan atlet petanque, bersama pelatihnya meskipun sedang dilanda wabah virus corona. “Kami salut atas partisipasi UKM pada universitas ternama di Bali, yang mampu menggelar kejuaraan bersifat terbuka,” sebut Yamadhiputra.

Baca juga:  86 Peserta Marakkan Kejuaraan Petanque Terbuka

Oleh sebab itu, dirinya yakin peserta membludak, baik dari Bali maupun atlet petanque provinsi lain, termasuk dari luar negeri. Tujuannya, event ini meskipun digelar secara virtual, tetapi cukup efisien untuk mengasah skill atlet selama berlatih. Selain itu, ajang ini juga cocok bagi pelatih, guna mengevaluasi penampilan atlet asuhannya.

Karena itu, Yamadhiputra menyimpulkan, kejuaraan open ini bisa diikuti pribadi, klub, pengkab/pengkot FOPI, termasuk atlet nasional dan mancanegara bebas mengikuti kejuaraan ini. “Kami harapkan atlet Bali bisa bersaing dengan atlet luar Bali,” pesan dia. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Orang Tua Penderita Hydrochepalus Pertanyakan Dana Jaminan Sosial
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *